2. Cari referensi bahan yang valid
Meski bahasan kontennya sederhana, Dokter Dina ogah untuk mengambil sembarang referensi sebagai bahan.
Apalagi mengingat netizen sekarang sudah sangat cerdas dan mampu mengolah informasi dengan lebih baik dibanding dulu, karenanya perlu sebuah rujukan yang valid.
Selama berkonten, Dokter Dina mereferensikan diri pada jurnal-jurnal kesehatan, buku pelajaran di kampus dulu, dan juga dari bahan-bahan yang didapatkannya ketika mengikuti seminar kesehatan.
3. Selalu positive thinking menghadapi komentar

Tidak perlu semua orang menyukai apa yang kita buat. Itulah yang membuat Dokter Dina terus maju dalam berkarya.
Jika ada yang kontra dengan apa yang ia unggah, dirinya kerap mengkomunikasikannya dengan santai dan bersahabat.
Namun jika perdebatan sudah meluas dan keluar konteks, biasanya dokter cantik ini membiarkannya berlalu dan tidak menanggapi lagi.
Terkadang komentar atau respon yang terasa tidak enak untuk diri kita, justru sebenarnya dapat menjadi pemicu semangat diri untuk terus berkarya lebih bagus lagi.
Baca Juga: Fokus Bikin Video Pendek, Penghasilan Mantan Pekerja Kantoran Ini Tembus Rp30 Juta Sebulan
Dengan begitu, sang kreator dapat membuktikan kepada mereka bahwa dirinya sedang berkembang dan akan terus melesat sukses.