Jacky mengungkapkan bahwa data center Huawei Cloud Indonesia itu sudah mulai menyediakan layanan sejak 30 September 2022. Hanya dalam waktu satu setengah bulan, sudah ada 12 pelanggan menyebarkan layanan mereka di pusat data Huawei, dan mereka akan melakukannya bergabung dengan 18 pelanggan lagi pada akhir tahun ini.
Tahun ini, lanjut Jacky, Huawei telah mendirikan perusahaan lokalnya, PT Sparkoo. Butuh waktu kurang dari satu bulan untuk menyelesaikan semua prosedur, mulai dari pengajuan permohonan hingga penyelesaian pajak registrasi.
"Proses yang cepat memungkinkan kami untuk menyediakan layanan lokal kepada pelanggan kami lebih cepat dari jadwal. Kami sangat menghargai upaya semua pemerintah daerah lembaga dan semua mitra," katanya.
Jacky percaya bahwa ekonomi digital Indonesia, sama seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung, akan masuk dengan cepat melacak. Turbocharging ekonomi digital Indonesia, bersama-sama KTT G20 minggu lalu menetapkan tiga tujuan utama, dan digital ekonomi adalah salah satunya.
"Presiden Indonesia Joko Widodo dan China Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato utama tentang tema ini," jelasnya.
Deklarasi Pemimpin G20 Bali mendorong kerja sama internasional dalam mengembangkan keterampilan digital dan literasi digital, dan membangun infrastruktur digital interkoneksi yang lebih baik.
Diperkirakan ukuran pasar ekonomi digital Indonesia akan melebihi 124 miliar dolar AS pada akhir tahun 2025, menjadikannya terbesar di antara negara-negara ASEAN. "Huawei Indonesia akan mengikuti strategi By Indonesia, For Indonesia (oleh Indonesia untuk Indonesia), dan terus berinvestasi dalam lima aspek sebagai pendukung lokal ekonomi digital."
Sebagai aspek pertama, Huawei akan meningkatkan investasinya di Indonesia. Huawei akan menginvestasikan 300 juta dolar AS dalam 5 tahun ke depan untuk meningkatkan infrastruktur cloud lokal di Indonesia. "Sedangkan pasar lokal akan kami prioritaskan saat peluncuran teknologi canggih seperti AI, data besar, media, dan Web3."
Aspek kedua adalah memberdayakan mitra lokal. Huawei membangun pasar cloud terbuka dengan kebijakan terbuka, dan rencananya setidaknya 1000 mitra layanan cloud lokal di 5 tahun ke depan. Bersama-sama, Huawei akan mengembangkan solusi yang disesuaikan dengan skenario lokal, dan tumbuh lebih kuat.
Baca Juga: Hadapi Tantangan di Era Digital, Telkom-ITDRI Gandeng MIT dan Huawei
Dan aspek ketiga adalah menumbuhkan bakat lokal melalui kerja sama dengan pemerintah, perusahaan, dan universitas di Indonesia. Sejak 2020, Huawei Cloud telah membangun tim yang terdiri dari 100 orang profesional pelatih, mengembangkan lebih dari 300 kursus, dan bersertifikat 60.000 talenta TIK lokal.