Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan pihaknya belum menerima klarifikasi dari Pertamina terkait dugaan kebocoran data aplikasi MyPertamina.
Ini diungkap Plate dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Jakarta, Rabu (23/11/2022). Ia mengatakan Kementerian Kominfo sudah meminta klarifikasi ke Pertamina, tetapi belum ada tanggapan.
"Hingga saat ini atas dugaan kebocoran data MyPertamina, Kominfo melakukan penelusuran dan pengujian sample data yang beredar di forum jual beli data," kata Plate.
"Kominfo meminta klarifikasi secara resmi kepada Pertamina, Pertamina Patra Niaga. Sampai saat ini, tentu masih ada pembicaraan, belum ada tanggapan resmi tersurat kepada kami," lanjut Plate.
"Ini terbuka saya sampaikan. Sampai saat ini belum ada," pungkas Plate.
Sebelumnya diwartakan pada 10 November lalu bahwa data milik 44 juta pengguna Pertamina dijual Bjorka di forum online. Data-data tersebut diyakini tidak dilindungi dengan ekripsi oleh Pertamina, sehingga bisa dibuka oleh peretas.
Pertamina ketika itu mengaku masih menyelidiki inside tersebut. Hingga kini belum ada kabar lagi soal penyelidikan kasus tersebut oleh Pertamina.
Kebocoran data pengguna MyPertamina tersebut disesali oleh sejumlah pihak yang menilai Pertamina tidak becus mengelola dan menjaga data pribadi publik.
Adapun yang bocor dari MyPertamina di antaranya adalah data kependudukan hingga besaran gaji pengguna. Bjorka menjual data MyPertamina seharga 25.000 dolar AS atau sekitar Rp 392 juta.
Baca Juga: Pertamina Investigasi Dugaan Kebocoran Data 44 Juta Pengguna MyPertamina