Mungkin jauh lebih efektif untuk membantu mereka mengambil sikap kritis terhadap situasi tersebut, untuk "memutuskan" pesan pelaku intimidasi dari kepribadian anak-anak.
3. Tetap berhubungan dengan anak-anak secara online
Pilihan bagus lainnya adalah tetap berhubungan dengan anak di jejaring sosial dan pesan instan. Ini dapat membantu untuk memeriksa postingan anak-anak dan lebih memahami kondisi mereka.
4. Jangan abaikan bantuan digital

Teknologi saat ini juga dilengkapi dengan sejumlah kontrol orang tua untuk membantu melindungi anak-anak dari materi online yang berbahaya atau tidak pantas.
Orang tua juga dapat memanfaatkan aplikasi pihak ketiga, yang menawarkan perlindungan dari konten berbahaya, serta memungkinkan mereka untuk mengatur batas waktu layar, memantau aktivitas online, atau juga melacak lokasi menggunakan GPS.
“Cyberbullying adalah masalah yang sangat kompleks dan serius, yang sangat mungkin untuk dialami," kata Andrey Sideko, Lead web content analyst di Kaspersky.
Dia menambahkan, studi menunjukkan bahwa anak-anak sering tidak memberi tahu orang dewasa jika mereka mengalami intimidasi.
"Membangun hubungan saling percaya dengan anak akan membantu orang tua waspada jika buah hati mengalami perundungan,” pungkasnya.
Baca Juga: Marak Kekerasan oleh Anak Sekolah, Ini 3 Akibat Buruk yang Ditimbulkan dari Kenakalan Remaja