Cara TikTok Cegah Seller Nakal

Selasa, 22 November 2022 | 14:02 WIB
Cara TikTok Cegah Seller Nakal
Ilustrasi Belanja Online (Pexels.com/RODNAE productions)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TikTok tak menampik kalau platform belanja online miliknya, TikTok Shop, masih ada seller nakal. Namun mereka memiliki cara untuk mengatasinya.

Wildhan (25), salah satu konsumen TikTok Shop, bercerita kalau ayahnya pernah mengalami penipuan saat belanja di platform tersebut.

Ayah Wildhan saat itu membeli sebuah parfum dari akun TikTok Shop pada September lalu. Sayang bukannya barang yang didapat, ayahnya justru mendapatkan paket kosong.

“Ayah saya tertarik karena iklan yang diunggah akun TikTok tersebut. Harganya pun juga murah, cuma Rp 16.000,” kenang Wildhan saat menceritakannya ke Suara.com, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Fitur Direktori WhatsApp Business Dirilis ke Indonesia, Belanja Online Makin Mudah

Penipuan itu baru ketahuan ketika ayahnya mengecek resi pengiriman. Wildhan menyebut kalau resi itu ternyata adalah resi bekas.

“Jadi ketika pas dicek resinya, ternyata itu resi pengiriman sehari sebelum ayah saya beli. Statusnya pun sudah sampai. Padahal parfumnya pun belum di tangan dia,” tutur Wildhan.

TikTok Shop.  [TikTok]
TikTok Shop. [TikTok]

“Akhirnya ayah saya kesal. Itu akun penjual parfum disumpah serapah. Cuma ya sampai sekarang itu akun masih eksis berjualan,” ucapnya kesal.

Head of SMB TikTok Indonesia, Pandu Nitiseputro pun mengakui kalau fenomena seller nakal ini tidak hanya terjadi di TikTok Shop, tetapi di platform lain.

Hanya saja Pandu menyebut kalau TikTok sudah memiliki regulasi untuk aturan main jual beli online.

Baca Juga: Rejeki Nomplok! Beli Rumah Tua Pria Ini Dapat Bonus Kepingan Emas Tersimpan di Tembok

“Ketika mendaftar itu harus sepakat soal terms and condition, community guidline, dan lainnya,” kata Pandu saat konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).

Cara kedua yakni TikTok Indonesia juga menyediakan sarana informasi untuk para seller.

Misalnya ketika akun seller mengiklankan produk yang melanggar aturan, maka mereka akan disosialisasikan terlebih dulu.

“Misalnya ada iklan yang enggak boleh nih, mengandung gambar atau visual tertentu. Nah itu belum diterima, dan nantinya akan diperbaiki, dan seterusnya,” papar dia.

Pandu memang tidak menjelaskan secara rinci. Tetapi mekanisme yang dilakukan TikTok Indonesia sesuai apa yang dialami Arbert selaku Owner dari Bio Herbal, salah satu merchant di TikTok Shop.

Arbert bercerita kalau akun TikTok Shop miliknya pernah di-banned karena tidak sesuai dalam memasang iklan.

Ilustrasi TikTok (Unsplash)
Ilustrasi TikTok (Unsplash)

Namun setelah dilaporkan ke pihak TikTok, akun dia pun kembali pulih dan bisa berjualan.

“Pengalaman saya itu pas masang iklan, di platform lain, itu saya kena banned. Enggak tau saya salah apa. Kemudian pihak TikTok pun memberitahukan ke kami (salahnya di mana),” tutur dia di sesi terpisah.

Arbert mengaku kalau iklan yang ditayangkan di TikTok Shop tak boleh sembarangan. Misalnya ketika mau mempromosikan produk kosmetik dengan jaminan bisa memutihkan kulit, iklan itu bakal dilarang.

Kemudian sanksi lain yang dijelaskan Arbert adalah banned akun permanen melalui KTP si pemilik akun. Alhasil, mereka tak bisa lagi membuat akun baru untuk berjualan di TikTok.

“KTP itu kan syarat untuk membuat akun bisa jualan. Nah KTP ini juga kan terhubung ke rekening. Jadi ketika akun melanggar aturan, KTP itu juga otomatis terblokir,” ungkapnya.

“Jadi untuk para toko yang mau berjualan secara jangka panjang pun sudah tidak bisa lagi. Pada akhirnya seller pun bakal lebih bertanggung jawab,” tukas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI