Suara.com - Gempa Cianjur yang terjadi Senin siang (21/11/2022) diyakini dipicu oleh Sesar Cimandiri yang membentang di Jawa Barat. Ini adalah salah satu sesar yang sangat aktif di Jabar.
Sebelumnya diwartakan bahwa gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada siang ini diduga dipicu oleh Sesar Cimandiri. Gempa itu sendiri berpusat di Sukabumi.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," terang Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono pada Senin.
Di Cianjur sendiri, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Sesar Cimandiri hanya melintas di empat kecamatan. Keempatnya adalah Campaka, Cibeber, Bojongpicung dan Haurwangi.
Sementara gempa yang terjadi siang tadi, menurut BMKG, berpusat di Sukalarang, Sukabumi yang memang berdekatan dengan Kabupaten Cianjur.
Sesar Cimandiri, menurut penelitian BMKG, mengalami pergeseran 4 - 6 milimeter per tahun. Sejauh ini ia adalah salah satu sesar yang sangat aktif dan masih memicu gempa-gempa kecil setiap tahun.
Gempa siginifikan terakhir yang dipicu oleh Sesar Cimandiri tercatat terjadi pada 10 Maret 2020 dengan Magnitudo 5.1 yang mengguncang Kab. Sukabumi dan sekitarnya dan menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal.
Sesar Tertua
Sesar Cimandiri, menurut studi BMKG, merupakan satu dari enam struktur regional yang masih aktif di Jawa Barat. Selain Cimandiri, masih ada lima sesar lain di Jabar yakni Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik dan Sesar Lembang.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Infrastruktur Telkomsel, XL, dan Indosat Terganggu
BMKG menyebut Sesar Cimandiri adalah yang tertua di Jabar jika dibandingkan dengan lima sesar lainnya.