Game World of Warcraft hingga Overwatch Akan Dihapus di China

Senin, 21 November 2022 | 06:45 WIB
Game World of Warcraft hingga Overwatch Akan Dihapus di China
World of Warcraft: Shadowlands. [Worldofwarcraft]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Activision Blizzard dan perusahaan game asal China NetEase, baru saja mengakhiri perjanjian lisensi yang sudah dilakukan selama 14 tahun terakhir.

Akibat hal itu game populer Blizzard seperti World of Warcraft, Hearthstone, Warcraft III: Reforged, Overwatch, Diablo III dan lainnya bakal menghilang dari China.

Kerja sama keduanya pertama kali dilakukan sejak Agustus 2008 yang akan berakhir pada Januari 2023, setelah keduanya tidak mencapai kesepakatan, seperti dikutip dari CNBC, Senin (21/11/2022).

CEO NetEase William Ding mengatakan, kedua perusahaan memiliki perbedaan material pada persyaratan utama dalam negosiasi kesepakatan.

Baca Juga: Call of Duty Premium Siap Beraksi pada 2023

“Kami merasa terhormat memiliki hak istimewa untuk melayani para gamers selama 14 tahun terakhir dan telah berbagi banyak momen berharga dengan mereka selama itu,” kata Ding.

Ding melanjutkan kalau mereka berkomitmen untuk melayani para pemain dengan baik hingga perjanjian itu selesai di Januari 2023.

Activision Blizzard
Activision Blizzard

Pihaknya pun memastikan kalau data dan aset pemain akan terlindungi dengan baik.

Penjualan game Blizzard pun bakal ditangguhkan di China dalam beberapa hari mendatang.

Judul game seperti untuk World of Warcraft: Dragonflight, Hearthstone: March of the Lich King, Overwatch 2 Season 2 masih bisa dimainkan sampai akhir tahun.

Baca Juga: Call of Duty: Modern Warfare II Akan Menggunakan Sistem SMS Protect Blizzard

“Kami sangat berterima kasih atas semangat yang ditunjukkan oleh para gamers China selama hampir 20 tahun kami membawa game ke Tiongkok melalui NetEase dan mitra lainnya,” kata Presiden Blizzard Mike Ybarra.

“Antusiasme dan kreativitas mereka menginspirasi kami, dan kami sedang mencari alternatif untuk mengembalikan game kami kepada para pemain di masa depan," jelas Blizzard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI