Suara.com - Amazon baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan minggu ini. Tapi perusahaan memastikan kalau badai PHK masih terus lanjut hingga tahun depan.
CEO Amazon Andy Jassy mengatakan, mereka sudah memberi tahu para karyawan di divisi devices and books terkait PHK tersebut.
“Saya telah memegang peran ini sekitar satu setengah tahun, dan tanpa diragukan lagi ini adalah keputusan tersulit yang pernah kami buat. (Kami harus membuat keputusan yang sangat sulit selama beberapa tahun terakhir, terutama di tengah pandemi),” tulis Jassy dalam memo tersebut, dilansir dari Gadgets360, Senin (21/11/2022).
Amazon sendiri telah banyak memangkas biaya di berbagai bidang bisnisnya dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Airlangga Dorong Amazon Web Services Investasi di Indonesia
Mereka tengah menjalani proses peninjauan tahunan untuk mencari tahu di mana perusahaan dapat menghemat pengeluaran.
Jassy mengakui kalau peninjauan tahun ini lebih sulit karena lanskap ekonomi dan rekrutmen perusahaan yang cepat dalam beberapa tahun terakhir.
![Ilustrasi PHK. [Gerd Altmann/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/26/60490-ilustrasi-phk.jpg)
Lebih lanjut Jassy mengatakan kalau perusahaan belum memutuskan berapa banyak pekerjaan lain yang terdampak PHK massal ini.
Namun, dia menjelaskan kalau akan ada pengurangan di divisi-divisi tertentu yang akan berlanjut hingga tahun depan.
Tak hanya Amazon, beberapa perusahaan teknologi pun juga sudah melakukan PHK dalam beberapa waktu belakangan.
Baca Juga: Amazon Akan PHK Massal 10.000 Karyawan Minggu Ini
Misalnya Meta, induk perusahaan Facebook, yang memecat 11.000 pegawai atau sekitar 13 persen dari total tenaga kerjanya.
CEO Twitter Elon Musk juga memberhentikan setengah dari total pegawainya di bulan ini.