Suara.com - Elon Musk mengatakan Twitter berencana memulihkan beberapa akun kontroversial yang sebelumnya telah diblokir atau ditangguhkan, pada Jumat (18/11/2022) waktu setempat.
Tapi, pemimpin Twitter baru ini menambahkan bahwa perusahaan belum membuat keputusan tentang akun mantan Presiden AS Donald Trump.
Pengumuman itu datang sebagai tindak lanjut dari tweet, di mana Musk berusaha mengklarifikasi apa kebijakan moderasi konten platform di bawah kepemimpinannya.
"Kebijakan baru Twitter (TWTR) adalah kebebasan berbicara, bukan kebebasan menjangkau," kata Musk dalam tweet tersebut, menggemakan pendekatan yang merupakan standar industri.
Baca Juga: Sederet Kebijakan Elon Musk yang Membuat Karyawan Twitter Lebih Memilih Pergi
“Tweet negatif/kebencian akan di-deboost & didemonetisasi secara maksimal, jadi tidak ada iklan atau pemasukan lain ke Twitter (TWTR),” tambahnya.
Elon Musk mengatakan bahwa akun podcaster Kanada yang kontroversial Jordan Peterson dan situs web satire sayap kanan Babylon Bee, yang sebelumnya dilarang dari platform, akan dipulihkan.
Dia menambahkan bahwa komedian Kathy Griffin, yang diskors dari platform awal bulan ini karena menyamar sebagai Musk, akunnya akan dipulihkan.
Miliarder pemilik Twitter sebelumnya mengatakan, dia akan menunda keputusan tentang Trump, yang minggu ini mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2024.
Dilansir laman CNN, Minggu (20/11/2022), keputusan terkait konten utama lainnya sampai "dewan moderasi konten" dibentuk untuk membantu membuat keputusan tersebut.
Baca Juga: Ribuan Karyawan Twitter Pilih Resign, Elon Musk: Saya Tidak Peduli
Pengumuman itu muncul saat Musk bergulat dengan kejatuhan setelah sejumlah karyawan Twitter memilih berhenti setelah dia memberi ultimatum minggu ini untuk berkomitmen bekerja "sangat keras" atau pergi.