Tim komunikasi Twitter, yang beberapa anggotanya sudah keluar, tidak menanggapi permintaan untuk memberikan tanggapansoal ini.
Karyawanpilih berhenti kerja secara sukarela
Di platfrom Slack, grup privat yang berisi karyawan dan mantan karyawan Twitter, sekitar 360 orang telah bergabung dengan 'channel' baru bernama "voluntary-layoff" atauPHK secara sukarela, menurut seseorang yang mengetahui keberadaan grup tersebut.
Kamis sore (17/11), lebih dari dua puluh karyawan Twitter di seluruh Amerika Serikat dan Eropa mengumumkan pengunduran diri mereka lewat unggahan di Twitter, yang sudah ditinjau oleh kantor berita Reuters, meski setiap pengunduran diri tidak dapat diverifikasi secara independen.
Sehari sebelumnya, Elon mengirim email kepada karyawan Twitter, mengatakan: "Ke depannya, untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, kita harus sangat hardcore [keras]".
Email tersebut meminta staf untuk mengklik "ya" jika mereka ingin bertahan.
Mereka yang tidak memberikan tanggapan hingga pukul 5 sore di hari Kamis dianggap telah berhenti dan diberikan paket pesangon, kata email tersebut.
Ketika tenggat waktu mendekat, karyawan berebut untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan.
Satu tim di dalam Twitter memutuskan bersama-sama meninggalkan perusahaan, kata seorang karyawan yang keluar kepada Reuters.
Untuk menyindir Elon yang meminta karyawannya menjadi 'hardcore', sejumlah pakar teknisi yang keluar menulis di profil Twitter mereka sebagai 'softcore engineers' atau 'ex-hardcore engineers'.
Baca Juga: Twitter Terancam Lumpuh Akibat Eksodus PHK dan Resign, Elon Musk: Rekor Baru!
Perusahaan-perusahaan Elon dikenai sejumlah tuduhan
Kekacauan yang sedang berlangsung di Twitter datang di saat yang kurang menguntungkan bagi miliarder Elon.