Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya bekerja lebih keras untuk memodifikasi cuaca untuk menjamin kelacaran acara Gala Dinner G20 pada 15 November 2022.
Bahkan berkat operasi modifikasi cuaca tersebut, hujan berhasil dipaksa turun lebih cepat beberapa jam sebelum acara makan malam sehingga acara puncak bisa berlangsung tanpa kendala.
"Biasanya garamnya 1,6 ton yang ditabur dengan 2 kali sorti (penerbangan). Kemarin 15 November 2022, kita menggunakan garamnya 11,2 ton dengan 11 kali sorti," kata Dwikorita seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/11/2022).
Penjelasan itu disampaikan Dwikorita untuk mengonfirmasi cerita Presiden Joko Widodo tentang penggunaan teknologi modifikasi cuaca untuk melancarkan acara makan malam G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali.
Baca Juga: Wishnutama Blak-blakan Membedah Kemegahan Acara Gala Dinner KTT G20 di GWK
"Tujuannya, awan segera dihalau, segera diturunkan sebagai hujan sebelum memasuki area perhelatan. Yang terjadi kemarin awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas area perhelatan segera diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai. Kita menggunakan empat pesawat terbang," beber Dwikorita.
Dwikorita juga menyampaikan bahwa tim TMC mulai bekerja sejak 10 November 2022 pagi hingga 16 November 2022 pukul 16.00 WITA dengan menggunakan total 29 ton garam yang ditabur melalui 28 sorti penerbangan.
Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan TMC merupakan kolaborasi BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional dan TNI AU dengan didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Sebelumnya dalam pertemuan di Bali dengan sejumlah pemimpin redaksi media, Presiden Jokowi bercerita tentang modifikasi cuaca yang digelar untuk melancarkan acara gala dinner G20.
Cerita itu dia sampaikan untuk menjawab pertanyaan dari para pemimpin media tersebut tentang apakah gala dinner G20 digelar dengan bantuan pawang hujan.
Baca Juga: Jokowi: Kita Ilmiah Sekali, Tidak Gunakan Pawang Hujan di Gala Dinner G20
"Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC," tutur Presiden menceritakan proses rekayasa cuaca.
Presiden juga menceritakan bagaimana dirinya dikabarkan adanya hujan yang terjadi sebelum acara jamuan makan malam.
"Sore sampai malam, saya dikabari bahwa pesawatnya masih terbang. Jadi tiga hari jelang gala dinner urusan cuaca menjadi fokus panitia," ungkap Presiden.