Strategi Xiaomi Hadapi Resesi di Indonesia Tahun Depan

Kamis, 17 November 2022 | 14:47 WIB
Strategi Xiaomi Hadapi Resesi di Indonesia Tahun Depan
Ilustrasi Xiaomi. [Sajjad Hussain/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah firma riset pasar seperti Canalys, Counterpoint, IDC memprediksi kalau pangsa pasar ponsel Indonesia akan lesu karena resesi hingga inflasi ekonomi.

Menanggapi itu, Xiaomi Indonesia memiliki beragam cara menghadapinya.

Associate Marketing Director Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia membeberkan, pihaknya bakal terus berupaya menghadirkan perangkat dengan harga kompetitif untuk konsumen Indonesia.

“Strategi kami masih sama, yakni menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif ke pasar Indonesia,” kata Stephanie saat ditemui di sela-sela peluncuran Redmi Pad di M Bloc, Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga: Redmi Pad Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Harga Rp 3,5 Juta

Dia melanjutkan, salah satu bukti yang dilakukan Xiaomi adalah menghadirkan tablet baru Redmi Pad.

Perangkat juga sekaligus tablet pertama seri Redmi yang diluncurkan ke tanah air.

Xiaomi meluncurkan Redmi Pad, di Jakarta, Kamis (17/11/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]
Xiaomi meluncurkan Redmi Pad, di Jakarta, Kamis (17/11/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]

Menurut dia, Redmi Pad menjadi pelengkap dari Xiaomi Pad 5 yang sudah dirilis ke Indonesia tahun lalu.

Diterangkan dia kalau Redmi Pad bisa jadi opsi untuk mereka yang mencari tablet murah.

“Sesuai visi kami, Xiaomi ingin terus menghadirkan perangkat dengan harga lebih kompetitif dari brand lain. Saya enggak mau sebut harga murah ya karena itu relatif,” kata dia.

Baca Juga: HP Xiaomi dengan Snapdragon 8 Gen 2 Meluncur Desember 2022

Lebih lanjut, Stephanie memaparkan, mereka juga ingin terus memberdayakan para komunitas di Indonesia.

“Kami terus menerima saran dan masukan dari para Xiaomi Fans untuk menghadirkan device yang dibutuhkan ke Indonesia,” tukas dia.

Sebelumnya, Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia mengatakan pasar ponsel Indonesia lemah di Q3 2022 akibat inflasi 5,95 YoY pada September kemarin.

Inflasi ini disebabkan dari kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi.

“Meningkatnya harga bahan bakar berdampak negatif pada daya beli masyarakat dan permintaan pasar,” ucap Vanessa dalam keterangan resminya, Selasa (15/11/2022).

Ilustrasi smartphone. [Gerd Altmann/Pixabay]
Ilustrasi smartphone. [Gerd Altmann/Pixabay]

Berikut 5 besar penguasa HP Indonesia per Q3 2022

  1. Oppo = market share 22,9 persen
  2. Samsung = market share 21,6 persen
  3. Vivo = market share 18,8 persen
  4. Xiaomi = market share 13,6 persen
  5. Realme = market share 11 persen
  6. Lainnya = market share 12,1 persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI