Tencent Dikabarkan Kembali PHK Karyawan

Rabu, 16 November 2022 | 21:18 WIB
Tencent Dikabarkan Kembali PHK Karyawan
Tencent Holdings Limited, China. Salah satu dari perusahaan internet terbesar di dunia. Booth dalam sebuah pameran internet. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan game asal China, Tencent dilaporkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke para karyawannya. PHK Tencent kali ini jadi gelombang kedua karena sebelumnya mereka sudah melakukan pada Agustus lalu.

PHK Tencent telah dilakukan ke tiga dari enam divisi bisnis perusahaan. Mereka yang terdampak adalah divisi platform and content (PCG) yang mencakup platform video dan berita, divisi gaming-focused interactive entertainment (IEG), serta cloud and smart industries group (CSIG).

Sumber yang mengetahui kabar itu mengatakan kalau Tencent sudah memberitahu ke para karyawan soal PHK sejak bulan lalu, seperti dikutip dari India Today, Rabu (16/11/2022).

Perusahaan yang menerbitkan game PUBG itu sebelumnya telah memangkas jumlah karyawannya pada Agustus. Dari PHK itu, jumlah karyawan Tencent yang sebelumnya 116.213 turun menjadi 110.715 per akhir Juni.

Baca Juga: 101 Karyawan Pabrik AQUA di-PHK Diduga Akibat Protes Upah Lembur, Manajemen Buka Suara

Tencent sendiri menolak PHK gelombang kedua itu. Tetapi mereka mengaku kalau saat ini manajemen sedang fokus pada efisiensi biaya dan telah menutup bisnis non-inti seperti pendidikan online, e-commerce, hingga live streaming game.

Tencent juga sudah menghentikan lowongan kerja baru untuk pertama kalinya dalam satu dekade sebagai langkah efisiensi biaya.

Badai PHK saat ini tengah menghantui berbagai perusahaan teknologi. Sebelumnya ada Twitter yang PHK hampir 3.500 karyawan.

Tak lama setelahnya ada Meta yang melakukan PHK ke 11.000 karyawannya. Terbaru ada Amazon yang juga memecat 10.000 pegawai.

Baca Juga: Konflik China dan Taiwan Bisa Berdampak PHK Massal Industri Padat Karya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI