Suara.com - Analis Independen mengungkapkan bila Apple diam-diam masih mengumpulkan data pengguna iPhone, meski fitur iPhone Analytics telah dimatikan.
Temuan ini diungkap oleh Tommy Mysk dan Talal Haj Bakry sebagai pengembang aplikasi dan peneliti keamanan di perusahaan perangkat lunak Mysk.
Dalam sebuah unggahan video, sebagaimana dikutip dari Gizmodo, Selasa (15/11/2022), diperlihatkan bagaimana cara Apple mengumpulkan data dan apa saja yang dicari pengguna Apple.
Tampak Apple mengumpulkan sejumlah data, terkait aplikasi apa saja yang dilihat, iklan yang dilihat, berapa lama pengguna melihat daftar App Store, dan bahkan tombol apa yang pengguna ketuk.
Baca Juga: iPhone 13 Pro Max Milik Farel Prayoga Raib, Ini Harga dan Spesifikasinya
Selain data di atas, Apple juga mengumpulkan nomor ID, model telepon, resolusi layar, koneksi internet, dan bahasa keyboard pengguna.
Sedangkan lewat aplikasi Apple Stock, Apple berusaha mencari tahu saham mana yang pengguna lacak, berapa lama waktu yang dihabiskan, dan berita apa yang Anda baca tentang Apple.
Mysk menyatakan, pengumpulan data yang dilakukan Apple ini tidak sejalan dengan praktik industri standar.
Sebelumnya, mereka pernah melakukan riset serupa dengan melihat analitik di Google Chrome dan Microsoft Edge.
Bedanya, di kedua aplikasi tersebut, data tidak dikirim saat pengaturan analitik dimatikan.
Baca Juga: Cara Melacak iPhone yang Hilang, Pastikan Ingat Apple ID Anda!
Kali ini, layanan-layanan Apple tetap mengirimkan data pengguna meski fitur telah dimatikan.