Suara.com - AirAsia Ride telah mengaspal di Indonesia sejak 2 November kemarin. Para pengemudi aplikasi yang satu payung dengan maskapai AirAsia itu merasa lebih dimanusiakan.
AirAsia memang mengklaim berbeda dari pesaing seperti Gojek dan Grab dalam menjalin hubungan dengan pengemudi. Jika perusahaan sebelumnya menggunakan istilah mitra, AirAsia tanpa embel-embel menyebut pengemudi saja.
Salah satu pengemudi AirAsia Ride di Bali, Komang Sadnyana bercerita bahwa aplikasi tersebut ride turut mempertimbangkan keadilan bagi pengemudi, di samping keuntungan untuk pelanggan.
“Yang saya rasakan adalah Airasia Ride juga mengutamakan transparansi bagi pengemudi dalam menerapkan berbagai peraturan," terang Komang dalam siaran pers yang diterima di Bogor, Jawa Barat Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Kisah Driver Ojol di Solo, Mimpi Punya Rumah dan Akhirnya Terwujud Berkat KPR Gojek
"Selama ini, banyak pengemudi online yang merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangan dari sisi kami. Pada akhirnya, kami ini yang diberatkan tanpa alasan yang jelas," beber dia.
Selain itu, menurut Komang, pendapatan dari AirAsia Ride lebih sepadan.
"Bisa dikatakan airasia ride ini telah memanusiakan pengemudi. Sangat kental terasa kekeluargaannya, bahkan dengan tim operasional internal mereka,” tutupnya.
Sebelumnya AirAsia mencuri perhatian di Asia setelah mengangkat pengemudi menjadi pegawai tetap, bukan hanya mitra seperti yang dilakukan para pesaing.
AirAsia memberikan pengemudi berbagai fasilitas pegawai seperti gaji tetap, bonus, cuti, asuransi kesehatan bahkan jenjang kariere.
Baca Juga: Masih Ingat Driver Ojol yang Tendang Perempuan di Depan BEC Bandung? Begini Nasibnya Sekarang
Kebijakan ini sudah dilakukan AirAsia Ride di Malaysia dan berencana memperluasnya ke Thailand serta pasar lainnya. Belum diketahui apakah pengemudi AirAsia di Indonesia juga akan menikmati perlakuan yang sama atau tidak.