Suara.com - Elon Musk baru saja mengadakan pertemuan pertamanya dengan para karyawan Twitter.
Salah satu hal yang mereka bahas adalah mempertimbangkan banyaknya konten video di Twitter layaknya YouTube.
Musk mengatakan, Twitter sedang mempertimbangkan konten video untuk meningkatkan pendapatan dan memungkinkan hadirnya video lebih panjang.
"Jika mereka dapat mengunggah video di Twitter dan mendapatkan penghasilan setidaknya sebanyak yang mereka dapatkan di YouTube, maka secara alami mereka juga akan mengunggah videonya di Twitter," kata Musk, dilansir dari Gizchina, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Elon Musk Buka-bukaan soal Twitter di Forum G20
"Namun saat ini kreator konten tidak dapat mengunggah video yang terlalu panjang dan tidak menghasilkan uang darinya, berarti mereka tidak dapat membayar tagihan," lanjut Musk yang juga CEO Tesla dan SpaceX.
Saat ini, video di Twitter dibatasi dengan durasi 140 detik. Musk mengatakan, menambah durasi itu bukanlah hal rumit karena hanya memerlukan teknologi basic.
Meski begitu ia bukan bermaksud untuk mematikan YouTube. Ia hanya mempertanyakan apakah Twitter memang berperan sebagai pendorong trafik YouTube.
Musk juga memberitahu karyawan untuk mengajak kreator agar mengunggah videonya di Twitter, tak hanya YouTube. Bahkan mereka siap membayar lebih tinggi ketimbang kompensasi dari YouTube.
"Mari kita ajak sekelompok kreator konten yang menurut kami keren di YouTube dan berkata, 'Hai, apakah kalian berkenan untuk memasang videonya di Twitter? Kami akan membayar anda 10 persen lebih banyak dari YouTube'," kata Musk.
Baca Juga: Twitter Kembali PHK Ribuan Karyawan
Di sisi lain, pada kuartal tiga (Q3) 2022 pendapatan iklan YouTube mencapai 7 miliar Dolar AS atau Rp 108 triliun. Sebagai perbandingan, pendapatan Twitter di kuartal dua hanya 1,18 miliar Dolar AS atau Rp 18 triliun.