Microsoft Akui Kalah Saing dari Sony di Perang Xbox vs PlayStation

Senin, 14 November 2022 | 06:30 WIB
Microsoft Akui Kalah Saing dari Sony di Perang Xbox vs PlayStation
Logo Xbox. [Mika Baumeister/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Microsoft mengakui kalau Sony adalah pemimpin pasar di industri konsol.

Pernyataan itu seolah menandakan kalau Microsoft kalah dari Sony di perang Xbox vs PlayStation.

Hal ini diungkapkan Microsoft saat meyakinkan regulator Eropa, terkait kesepakatan mengakuisisi Activision Blizzard beberapa waktu lalu.

Mereka menyebut kalau Sony pun berupaya membatalkan akuisisi pengembang game Call of Duty itu.

Baca Juga: Preorder PlayStation VR 2 Dibuka 15 November di Indonesia, Harga Rp 10,6 Juta

"Sony sebagai pemimpin industri mengatakan khawatir tentang Call of Duty, tetapi kami mengatakan bahwa kami berkomitmen untuk membuat game yang sama tersedia pada hari yang sama di Xbox dan PlayStation," kata Microsoft, dikutip dari Android Authority, Senin (14/11/2022).

"Kami ingin orang memiliki lebih banyak akses ke game, bukan lebih sedikit," sambungnya.

Logo PlayStation dalam sebuah pameran game di Tokyo, Jepang pada September 2019. [AFP/Charly Triballeau]
Logo PlayStation. [AFP/Charly Triballeau]

Komisi Eropa sendiri mengumumkan kalau mereka tengah melakukan penyelidikan mendalam di akuisisi Microsoft ke Activision.

Sebab mereka mengaku khawatir apabila akuisisi ini dapat mengganggu keseimbangan di pasar dan berpotensi monopoli.

"Investigasi awal Komisi menunjukkan bahwa transaksi itu dapat secara signifikan mengurangi persaingan di pasar distribusi video game konsol dan PC, termasuk layanan berlangganan multi-game dan/atau layanan streaming game cloud, hingga untuk sistem operasi PC," kata regulator itu.

Baca Juga: Konsol Game Sony PS5 Slim Bersiap Meluncur di 2023

Secara khusus, mereka menyoroti potensi Microsoft untuk mengubah beberapa game buatan Activision Blizzard menjadi bersifat eksklusif.

"Khususnya Komisi prihatin kalau dengan mengakuisisi Activision Blizzard, Microsoft dapat menyita akses ke konsol Activision Blizzard dan video game PC, terutama ke game terkenal dan sangat sukses (disebut game AAA) termasuk Call of Duty," sambung mereka.

Penyelidikan ini berlangsung selama 90 hari kerja hingga 23 Maret 2023 untuk menentukan apakah akuisisi itu disetujui.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI