Suara.com - Keputusan Elon Musk untuk menghadirkan layanan premium Twitter Blue dinilai membahayakan. Pasalnya pengguna cukup berlangganan untuk mendapatkan centang biru.
Politisi Amerika Serikat Ed Markey menganggap hal ini memberikan celah bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan akun terverifikasi.
Dia bahkan menilai Musk tidak melakukan pertimbangan dalam melakukan berbagai perubahan di Twitter.
"Ini merupakan serangkaian perubahan "sembrono" di Twitter yang mencakup pembongkaran perlindungan terhadap disinformasi," jelas Markey, dikutip dari Engadget, Sabtu (12/11/2022).
Baca Juga: Layanan Langganan Twitter Blue untuk Akun Centang Biru Mulai Diluncurkan, Harga Rp 125 Ribu Perbulan
Dalam pernyataannya, Markey juga ingin Twitter merinci proses verifikasi yang dilakukan, termasuk perbandingan dengan metode sebelumnya. Dia bertanya kepada Musk apakah Twitter akan menerapkan kembali verifikasi berbasis prestasi dan, jika demikian, bagaimana itu akan mencegah akun palsu menerima centang biru.
"Ini terlepas dari tanda centang yang ada untuk akun nyata,"kata Markey.
Sebelumnya layanan premium Twitter Blue versi baru akhirnya diluncurkan setelah sempat ditunda karena pemilu Amerika Serikat. Kini, pengguna Twitter bisa membayar Rp 125 ribu per bulan untuk mendapatkan centang biru.
Selain centang biru, Twitter Blue baru juga menawarkan fitur eksklusif seperti prioritas di balasan, mention, dan pencarian, serta iklan yang lebih sedikit.
Saat ini pengguna yang sudah berlangganan Twitter Blue, atau yang berlangganan setelah tanggal 9 November 2022, akan otomatis mendapatkan tanda centang biru. Sementara itu akun yang baru dibuat pada atau setelah 9 November belum memenuhi syarat untuk berlangganan Twitter Blue.
Baca Juga: Usai Centang Biru Berbayar, Akun Twitter Bakal Dibagi Jadi 3 Jenis