Suara.com - Bos Facebook Mark Zuckerberg mengambil keputusan melakukan pemecatan terhadap ribuan karyawan baru-baru ini.
Hal ini dikarenakan kondisi Meta sebagai induk dari Facebook, WhatsApp dan Instagram dikabarkan sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
Kepala SDM Meta, Lori Goler menyebutkan, Zuckerberg dalam meeting mengenai PHK itu mengaku bertanggung jawab, terhadap melemahnya performa perusahaan dan mengakui terlalu banyak jumlah karyawan yang direkrut.
"Itulah salah satu alasan dilakukan PHK, yaitu untuk memperkecil jumlah pegawai," ungkapnya seperti dikutip dari Wall Street Journal, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: WhatsApp dan Facebook Umumkan PHK Massal, 11.000 Karyawan Kena Dampak
Menurunnya kinerja Meta antara lain karena memburuknya ekonomi, kenaikan suku bunga dan halangan dari sisi regulasi. Harga saham Meta sendiri terus mengalami penurunan.
Pendapatan iklan mereka terancam karena kebijakan privasi baru dari Apple. Sedangkan bisnis metaverse yang diandalkan Zuckerberg belum menuaikan hasil.
Meta akhirnya harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya sekitar 13 persen dan berdampak lebih dari 11.000 karyawannya dan menjadi pemecatan massal dalam sejarah perusahaan.
Selain Meta, perusahaan seperti Alphabet dan Amazon juga mengalami penurunan performa bisnis.
Sedangkan perusahaan lain seperti Snap telah memberhentikan 1.300 karyawan, Microsoft sekitar 1.000 karyawan dan terbaru Twitter memberhentikan kurang lebih 3.700 karyawan.
Baca Juga: Baru Diumumkan PHK, Twitter Dilaporkan Meminta Karyawan Kembali Bekerja