Suara.com - Meta yang merupakan perusahaan induk dari WhatsApp dan Facebook, mengurangi jumlah tenaga kerjanya sekitar 13 persen dan berdampak lebih dari 11.000 karyawannya melakukan PHK massal pertama dalam sejarah perusahaan.
Mark Zuckerberg telah mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah pesan kepada karyawan, yang dibagikan Meta di Newsroom-nya.
PHK akan mempengaruhi setiap organisasi di perusahaan, meskipun beberapa akan terpengaruh lebih dari yang lain.
Selain sangat mengurangi ukuran timnya, perusahaan juga memotong pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga kuartal pertama 2023.
Mark Zuckerberg mengatakan, dia ingin bertanggung jawab atas bagaimana Meta hingga berada dalam posisi ini.
Rupanya, Mark Zucerberg membuat keputusan untuk meningkatkan investasi Meta secara signifikan, menyusul pertumbuhan pendapatan yang sangat besar di puncak pandemi, karena pengguna menghabiskan lebih banyak uang untuk e-commerce.
![Ilustrasi PHK karyawan. [James Yarema/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/30/73834-ilustrasi-phk.jpg)
"Banyak orang memperkirakan ini akan menjadi akselerasi permanen yang akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi berakhir," jelasnya dilansir laman Engadget, Kamis (10/11/2022).
Pertaruhannya tidak membuahkan hasil, dan kembalinya e-commerce ke tren pra-pandemi, serta penurunan ekonomi, telah menyebabkan pendapatan lebih rendah dari yang diharapkan.
Karena itu, Meta telah memilih untuk fokus pada area pertumbuhan prioritasnya, termasuk iklan dan platform bisnisnya dan, tentu saja, visi jangka panjangnya untuk metaverse.
Baca Juga: Misteri Brigadir J Keluar dari Grup WhatsApp Keluarga, Pakar IT Beberkan Dua Kemungkinan
Mark Zuckerberg mengatakan, karyawan akan segera mendapatkan email tentang PHK Massal.