5 Fakta Gerhana Bulan Total, Benarkah Jadi Pertanda Buruk?

Selasa, 08 November 2022 | 12:17 WIB
5 Fakta Gerhana Bulan Total, Benarkah Jadi Pertanda Buruk?
Ilustrasi Gerhana Bulan (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara gerhana Bulan parsial atau sebagian adalah saat bayangan Bumi menutupi sebagian permukaan Bulan.

Sedangkan gerhana Bulan penumbra melibatkan bayangan luar Bumi yang lebih terang (penumbra) menutupi Bulan. Bayangan penumbra sering tidak diperhatikan oleh pengamat langit. Selama gerhana Bulan total, Bulan akan mengalami gerhana parsial di kedua sisi totalitas.

Ilustrasi gerhana bulan (Pixabay/maomaochang)
Ilustrasi gerhana bulan (Pixabay/maomaochang)

4. Bulan akan terlihat merah

Saat gerhana Bulan terjadi, permukaan Bulan akan tampak merah atau kemerahan. Ini disebabkan oleh cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi.

Ini juga disebut sebagai hamburan Rayleigh, yang menjadi penyebab serupa mengapa Matahari terbenam dan terbit berwarna kemerahan. Selain itu, warna Bulan juga dipengaruhi oleh partikel-partikel di atmosfer Bumi pada saat peristiwa itu terjadi.

5. Gerhana Bulan akan berbeda dalam beberapa juta hingga miliar tahun

Menurut Space.com, Bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan 1,6 inci setiap tahun. Pada akhirnya, hal ini akan menyebabkan perubahan cara bayangan Bumi muncul di permukaan Bulan.

Munculnya gerhana Bulan total bukanlah pertanda buruk. Bahkan, pengamat bisa melihat gerhana Bulan total secara langsung dengan aman.

Gerhana Bulan total 8 November 2022 dapat disaksikan di Indonesia pada pukul 18:00 WIB ketika puncak gerhana berlangsung.

Baca Juga: 5 Mitos Gerhana Bulan Total, Dilarang Makan dan Tidur

Dengan mengetahui fakta gerhana Bulan total, pengamat bisa menyaksikan fenomena langit tersebut dengan aman dan tenang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI