Gerhana Bulan Total Malam Ini, Mengapa Terlihat Bulan Merah Darah di Langit?

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 08 November 2022 | 07:05 WIB
Gerhana Bulan Total Malam Ini, Mengapa Terlihat Bulan Merah Darah di Langit?
Gerhana bulan total pada 8 November 2022 akan memperlihatkan bulan merah darah atau blood moon di langit. Foto: Fase gerhana bulan total terlihat di Pagermaneuh, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2021). [Antara/Raisan Al Farisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerhana bulan total akan menghiasi langit sebagian besar Indonesia pada malam ini, Selasa (8/11/2022). Hanya mereka di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu yang kurang beruntung tak bisa menikmati fenomena alam ini.

Uniknya dalam gerhana bulan total ini bulan tidak menghilang karena tertutup bayangan Bumi. Alih-alih akan terlihat bulan merah darah di langit. Fenomena ini sering disebut sebagai blood moon.

Mengapa demikian?

Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, di Instagram, menjelaskan gerhana bulan total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. gerhana bulan total terjadi ketika fase Bulan Purnama.

Baca Juga: Waktu Terbaik Sholat Gerhana Bulan Sesuai Sunnah

Ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus. Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Nah, ketika Bulan mulai masuk dalam bayang-bayang inti Bumi itu ia akan terlihat menghitam dari Bumi.

Tetapi saat Bulan sepenuhnya sudah masuk dalam Umbra, maka warnanya berubah menjadi merah darah jika diamati dari Bumi. Ini disebut sebagai Hamburan Rayleigh.

Hamburan Rayleigh terjadi karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek seperti hijau, ungu dan biru dihamburkan atmosfer ke angkasa. Sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek, termasuk merah dan jingga diteruskan ke permukaan Bumi.

Fenomena ini mirip dengan yang terjadi di Bumi ketika Matahari terbit atau terbenam. Warna Mentari berubah menjadi jingga dan bahkan memerah saat subuh dan menjelang malam.

Baca Juga: Besok Gerhana Bulan Total, Ini Waktu dan Daftar Wilayah yang Dilintasi

Waktu gerhana bulan total

Proses gerhana bulan total di Indonesia akan dimulai pada pukul 15.02 WIB. Fase awal ini disebut Awal Penumbra (P1), lalu disusul oleh Awal Sebagian (U1) sekitar pukul 16.09 WIB.

Puncak gerhana bulan total akan terjadi pukul 18.00 WIB. Sementara fase Akhir Sebagian akan bermula sekitar pukul 19.49 WIB dan fase Akhir Penumbra akan terjadi pada pukul 20.56 WIB.

Dari proses di atas diketahui bahwa fase Awal Penumbra belum bisa diamati di Indonesia, karena hari masih terang di seluruh Nusantara.

Fase awal gerhana sebagian akan bisa dinikmati di hampir seluruh wilayah Timur Indonesia, yang sudah melewati pukul 18.00 WIT. Daerah-daerah ini adalah Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai dan Tanimbar.

Fase Awal Total akan bisa dipantau dari Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kapuas Hulu.

Puncak gerhana bulan total akan bisa diamati dari seluruh Indonesia, kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu. Akhir Total akan bisa diamati dari seluruh Indonesia. Fase pamungkas, Akhir Sebagian dan Akhir Penumbra akan bisa diamati dari seluruh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI