Suara.com - Twitter telah menunda peluncuran verifikasi akun berbayar hingga setelah berakhirnya pemilihan paruh waktu AS, menurut The New York Times.
Twitter dilaporkan membuat keputusan pada Sabtu (5/11/2022) waktu setempat, setelah secara singkat mengumumkan peluncuran layanan Twitter Blue senilai 8 Dolar AS per bulan.
Beberapa jam setelah perusahaan merilis pembaruan aplikasi iOS yang memberi orang pratinjau tentang sistem verifikasi barunya, baik karyawan maupun pengguna menyampaikan kekhawatiran bahwa lencana berbayar dapat menyebabkan kebingungan menjelang pemilihan penting.
Menurut The Times dilansir laman Engadget, Senin (7/11/2022), seorang karyawan Twitter, yang menulis di saluran internal perusahaan Slack, bertanya kepada manajemen mengapa jejaring sosial tersebut “membuat perubahan yang berisiko” dengan “potensi menyebabkan gangguan pemilu”.
Baca Juga: Usai Twitter PHK Massal, Mantan Bos Jack Dorsey Buka Suara
Sehari kemudian, seorang manajer di proyek tersebut mengatakan, “kami telah membuat keputusan untuk memindahkan peluncuran rilis ini ke 9 November nanti, setelah pemilihan.”
Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar Engadget.
Sebelum Elon Musk mengumumkan perubahan layanan berlangganan Twitter pada Selasa lalu, perusahaan telah memesan lencana biru untuk akun politisi terkenal, selebritas, jurnalis, dan tokoh terkemuka lainnya.
Meskipun sistem yang digunakan perusahaan untuk menangani permintaan verifikasi sering kali berantakan, setidaknya sistem tersebut dirancang untuk membatasi peniruan identitas.
Sebelum Minggu (6/11/2022), Elon Musk dilaporkan telah memberi tahu karyawan bahwa mereka memiliki waktu hingga 7 November untuk mengirimkan fitur tersebut atau mereka akan dipecat.
Baca Juga: Twitter Blue Berlangganan Hadir di iOS , Bayar Rp 125 Ribuan, Kamu BIsa Dapat Fasilitas Ini