Suara.com - Samsung mengharapkan menjual sekitar 260 juta smartphone tahun ini dan sekitar 270 juta unit pada 2023, menurut laporan baru dari negara asalnya di Korea.
Penjualan perangkat Samsung mencapai puncaknya pada 2017 di 320 juta unit dan sejak itu tidak melebihi 300 juta.
Perkiraan saat ini, dari 260 juta unit terjual pada 2022 adalah sekitar 10 juta lebih banyak dari tahun lalu.
Dilansir laman GSM Arena, Rabu (2/11/2022), Samsung ingin meningkatkannya sebesar 10 juta lagi tahun depan.
Baca Juga: Cara Menggunakan Berbagai Fitur Samsung The Freestyle, Hiburan Makin Menyenangkan
Untuk melakukan ini, dilaporkan akan banyak fokus pada foldable (ponsel lipat), yang dapat membantunya menumbuhkan profitabilitasnya daripada volume penjualan semata-mata secara keseluruhan.
Alih-alih menyerah pada profitabilitas dengan mencoba memindahkan sebanyak mungkin perangkat murah pada 2023, Samsung diduga akan mengubah persneling.
Pabrikan asal Korea Selatan itu "mempertahankan keuntungan" dengan meningkatkan proporsi produk premium yang dijualnya.
Hingga saat ini, perangkat lipat Samsung masih belum tertandingi, dengan memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata untuk mereka sebesar 80 persen pada 2024.
Samsung bertujuan mengirimkan 60 juta unit seri S dan Z premium dan 210 juta unit Seri tahun depan.
Baca Juga: Cara Membuka HP Samsung Lupa Password, Ngga Usah Panik
Namun, ancaman bisa muncul jika satu atau lebih produsen smartphone China memutuskan untuk meluncurkan perangkat lipat mereka secara internasional, di mana Samsung saat ini tidak terbebani aturan.
Pesaing tersebut dapat dan kemungkinan besar akan menantang kekuasaan Samsung dari sisi harga.
Laporan tersebut selanjutnya menyebutkan bahwa perangkat Samsung Galaxy Z Flip dan Fold tahun depan, akan hadir dengan desain lebih baik, daya tahan lebih baik, dan lipatan layar yang tidak terlalu terlihat.