Suara.com - Elon Musk telah memerintahkan Twitter untuk memecat atau melakukan PHK terhadap ribuah karyawan, demikian dilansir Engadget dari The New York Times, Senin (31/10/2022).
Musk pada akhir kemarin telah memeirntahkan manajer-manajer Twitter untuk membuat daftar pegawai yang akan dipecat. Pemecatan akan dilakukan sebelum 1 November waktu Amerika Serikat.
Tak diketahui berapa jumlah karyawan yang akan dipecat Musk. Tetapi sebelum merampungkan pengambilalihan perusahaan pada pekan lalu, Musk disebut sudah menginformasikan kepada para pemegang saham bahwa ia berencana memecat 75 persen pekerja.
Tetapi Musk telah membantah laporan tersebut. Ia mengatakan berita di The New York Times tersebut salah, demikian dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Isu Pecat Karyawan Twitter, Ini Tanggapan Elon Musk
Dalam pertemuan dengan para starf belum lama ini, Musk juga mengaku ia tidak akan melakukan PHK besar-besaran. Twitter saat ini memiliki sekitar 7.500 karyawan.
Tetapi rumor pemecatan di Twitter berembus kencang. Di waktu bersamaan, Washington Post melaporkan bahwa Musk berencana melakukan PHK dalam beberapa putaran dan untuk tahap pertama, sekitar 25 persen karyawan yang akan dipecat.
Pengacara Alex Spiro, yang telah lama bekerja untuk Musk, dipercaya sebagai orang yang membahas pemutusan hubungan kerja tersebut.
Sebelumnya Musk telah memecat tiga orang petinggi Twitter. Tiga orang yang dipecat itu adalah Parag Agrawal yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Twitter, Kepala bagian keuangan Ned Segal dan kepala kebijakan publik Vijaya Gadde.
Musk disebut membayar hingga sekitar Rp 1,9 triliun untuk membayar para petinggi Twitter tersebut. Belum diketahui apakah Musk akan benar-benar melakukan PHK ribuan karyawan di Twitter dalam waktu dekat.
Baca Juga: Akun Centang Biru Twitter Bakal Dikenakan Biaya, Harganya Rp 77.000 per Bulan