Suara.com - Produsen harddisk Seagate berencana melakukan pemutusan hubungan kerja ke 8 persen pegawai pada akhir tahun.
Angka itu setara 3.000 karyawan dari total keseluruhan.
PHK ini adalah upaya Seagate untuk mengatasi lesunya permintaan konsumen sekaligus efek dari ekonomi global, seperti dilaporkan Fierce Electronics, Minggu (30/10/2022).
Saham perusahaan turun 8 persen setelah pengumuman restrukturisasi yang dilontarkan dalam pengumuman pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Elon Musk Pastikan Tidak Ada PHK 75 Persen Karyawan Twitter
Seagate meraup 2,04 miliar Dolar AS atau Rp 31 triliun di kuartal tiga (Q3) 2022.
Angka itu lebih rendah 35 persen dari pendapatan tahun sebelumnya, atau sekitar 3,1 miliar Dolar AS (Rp 48 triliun).
CEO Seagate Dave Mosley mengatakan kalau ketidakpastian ekonomi global dan koreksi inventaris pelanggan adalah faktor yang menyebabkan PHK karyawan.
"Kami telah mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menanggapi kondisi pasar saat ini dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang," katanya.
Mosley melanjutkan, rencana restrukturisasi akan memberikan penghematan biaya, sambil mempertahankan investasi dalam kapasitas massal demi mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.
Baca Juga: Elon Musk Diperingatkan Karyawan Twitter: PHK Adalah Tindakan Ceroboh
Dia mengatakan kalau saat ini masih ada keterlibatan kuat dari pelanggan cloud.
Permintaan data tumbuh dengan cepat dan membutuhkan penyimpanan kapasitas massal untuk beberapa tahun ke depan.
“Seagate berada dalam posisi yang bagus untuk menangkap peluang pertumbuhan dalam jangka panjang,” tambah Mosley.
Badai PHK ini tak hanya terjadi pada Seagate. Sebelumnya Intel juga mengumumkan rencana PHK karyawan demi efisiensi perusahaan di tahun depan.