Suara.com - CEO Tesla dan Space X, Elon Musk telah resmi menjadi pemilik baru Twitter. Ia pun langsung bergerak cepat untuk mengurusi aplikasi berlogo burung tersebut sesuai dengan standarnya.
Mengutip The Verge, salah satu langkah Musk adalah membentuk dewan khusus untuk melakukan moderasi konten. Dewan itu akan diisi oleh berbagai pihak untuk memberikan sudut pandang yang beragam.
Walau begitu, dewan moderasi konten tersebut masih dirancang. Sehingga saat ini atau dalam waktu dekat masih belum akan ada perubahan dari segi moderasi konten di Twitter.
Elon Musk juga tidak membagikan secara detail mengenai rencana dewan moderasi konten yang akan dibentuknya. Yang jelas, ia hanya menyebut bahwa sistem moderasi konten Twitter saat ini kurang memuaskan.
Terkait dengan dewan moderasi konten, media sosial lainnya yang memiliki dewan serupa sejauh ini ialah Meta.
Dewan tersebut dimaksudkan untuk menjadi organisasi independen yang mengatur platform dan keputusan moderasi Facebook.
Adapun langkah kontroversial pertama Musk begitu resmi menjadi pemilik Twitter adalah memecat beberapa petinggi aplikasi tersebut. Termasuk CEO Parag Agrawal hingga Direktur Kebijakan Vijaya Gadde.
Sebelumnya, Elon Musk mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Twitter sebagai platform untuk kebebasan berpendapat. Hal ini diucapkannya saat mengutarakan niat untuk membeli Twitter.
Tak sampai di situ, Musk bahkan mengungkapkan keinginannya untuk membiarkan tokoh kontroversial seperti mantan Presiden AS Donald Trump kembali ke Twitter. Ini setelah Trump diblokir selamanya oleh Twitter pada tahun lalu buntut kerusuhan di Capitol AS. [ANTARA]
Baca Juga: Pakar Politik AS Bicara Dampak Politik Setelah Elon Musk Kuasai Twitter