Suara.com - Setelah perjalanan panjang, Elon Musk akhirnya resmi membeli Twitter. Di hari pertamanya, Elon Musk langsung memecat CEO Twitter Parag Agrawal dan sejumlah petinggi lain. Lika-liku Elon Musk jadi pemilik Twitter memang diwarnai drama selama berbulan-bulan yang berujung ke langkah hukum.
Sementara itu, soal pemutusan hubungan kerja karyawan (PHK), Elon Musk santer dilaporkan akan melakukan PHK terhadap 75 persen karyawan Twitter pasca-akuisisi rampung. Menyadur Times of India, begini perjalanan panjang Twitter akhirnya jadi milik Elon Musk berikut ini.
Awalnya Beli Saham Twitter
Pada April 2022 lalu, Elon Musk diketahui membeli 73,49 juta saham Twitter atau setara 9,2 persen tanpa hak voting yang nilainya mencapai US$2,89 miliar. Saat itu, ia telah mengungkapkan keinginannya memiliki perusahaan media sosial besar ini. Tak lama kemudian, diumumkan jika bos Tesla ini membeli Twitter seharga US$44 miliar dengan harga saham per lembar US$54,20.
Sementara itu, Elon Musk mengatakan pembeliannya didasari oleh kebebasan berbicara dan demokrasi. Ia berjanji membuat Twitter semakin baik dan menyenangkan bagi pengguna. Keputusan Elon Musk didukung oleh mantan CEO dan pendiri Twitter, Jack Dorsey yang merasa perusahaan itu membutuhkan perlindungan saat melakukan perombakan.
Namun, drama dimulai ketika Elon Musk berusaha untuk memberantas bot spam. Twitter mempublikasikan surat dari tim legal Elon Musk lewat keterbukaan informasi di bursa yang berisi Elon Musk tak akan melanjutkan proses akuisisi sebelum ada transparansi soal spam dan akun palsu di Twitter.
Galau Mau Mundur, Diseret ke Pengadilan
Kemudian sekitar bulan Juli 2022 lalu, Elon Musk mengumumkan batal membeli Twitter karena informasi terkait akun bot spam dalam platform. Selain itu, Elon Musk mengklaim Twitter melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian mendapatkan persetujuannya sebelum mengubah kegiatan bisnis. Ucapan tersebut merujuk pada kebijakan PHK yang dilakukan oleh Twitter.
Keputusan itu membuat Elon Musk dan Twitter saling menyeret satu sama lain ke pengadilan. Twitter tetap ingin Elon Musk melanjutkan kesepakatan pembelian perusahaan dan sidang lima hari direncanakan dilakukan pada 17 Oktober 2022.
Baca Juga: Kanye West Diputus Kontrak oleh Adidas dan Brand Ternama Lain Karena Ujaran Kebencian
Untuk melepaskan diri dari perjanjian pembelian, Elon Musk meminta bantuan mantan kepala keamanan Twitter dan seorang peretas, Peiter Zatko. Ia diminta mencari dokumen dan komunikasi soal spam perusahaan serta dugaan kerentanan keamanan.