Suara.com - Aplikasi perpesanan populer Telegram mengumumkan peluncuran resmi pasar barunya yang dibangun di atas blockchain Telegram Open Network (TON) pada 26 Oktober 2022 lalu. Seperti dilansir dari Coin Telegraph, Jumat (28/10/2022), pasar online ini akan berfungsi sebagai platform lelang di mana pegangan (Handle) Telegram yang langka akan diperebutkan.
Ide ini pertama kali disebutkan pada bulan Agustus di saluran Telegram pendiri aplikasi Pavel Durov setelah TON Foundation berhasil melelang domain TON DNS.
Nantinya Telegram akan memulai dengan lelang pegangan empat dan lima huruf, dengan ini menjadi pertama kalinya pegangan yang lebih pendek akan tersedia untuk semua pengguna. Lelang akan berlangsung seminggu, dengan harga minimum untuk pegangan empat karakter kemungkinan akan ditetapkan pada 10.000 Toncoin, token asli dari blockchain TON.
Pengguna Telegram individu juga akan memiliki kemampuan untuk melelang nama pengguna mereka sendiri. Menurut pengumuman itu, pemilik pegangan tertentu akan memiliki opsi untuk memindahkan dan menjual kembali pembelian mereka di beberapa pasar sesuai keinginan.
Baca Juga: 11 Aplikasi Chat Alternatif saat WhatsApp Down, Kirim Pesan dan Vidcall Tak Terganggu
Andrew Rogozov, anggota pendiri Yayasan TON meyakini perkembangan ini akan membantu mempercepat adopsi blockchain. Telegram memiliki basis pengguna yang besar dalam gabungan Web3 dan komunitas kripto dan telah secara aktif melakukan upaya untuk memasukkan fitur Web3 ke dalam operasinya.
Perusahaan pertama kali mengumumkan pengembangan blockchain TON pada tahun 2018. Namun, ia harus memutuskan hubungan dengan proyek tersebut karena pertempuran pengadilan yang sulit pada tahun 2020 dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat mengenai penawaran koin awal senilai $1,7 miliar.
Itu kemudian muncul kembali sebagai Yayasan TON dan mengambil momentum di ruang angkasa sekali lagi. Pada April 2022, Telegram Wallet Bot memungkinkan penggunanya untuk mengirim crypto dalam aplikasi melalui blockchain TON.
"Untuk pertama kalinya, pengguna media sosial akan dapat secara transparan membuktikan bahwa mereka memiliki pegangan mereka sendiri," ujar Andrew Rogozov seperti dilansir dari Coin Telegraph.
Baca Juga: Mudah Kali, Begini Cara Downoald Video Telegram di Ponsel