Suara.com - Twitter meluncurkan layanan notifikasi khusus #ThereisHelp untuk mitigasi bencana alam di Indonesia.
Layanan ini untuk memberikan informasi akurat serta menghubungkan orang-orang dengan sumber bantuan yang tepat, saat masa darurat dan krisis berlangsung.
Saat masyarakat mencari informasi di bagian “Explore” Twitter menggunakan kata kunci terkait bencana alam, mereka akan menerima notifikasi yang berisi akses ke informasi kredibel dan bantuan dari mitra Twitter.
Notifikasi ini tersedia di aplikasi Android, iOS, dan melalui twitter.com.
Monrawee Ampolpittayanant - Head of Public Policy and Philanthropy, Southeast Asia at Twitter, mengungkapkan bahwa misi utama Twitter dalam meluncurkan layanan notifikasi #ThereIsHelp ini adalah membantu mempersingkat waktu pencarian.
Selain itu, dia menambahkan, menyediakan akses ke informasi kredibel dengan tepat waktu dari mitra-mitra bagi mereka yang membutuhkan.
![Layanan baru Twitter, #ThereisHelp. [Twitter Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/10/27/19903-layanan-baru-twitter.jpg)
"Melalui kemitraan bersama BNPB Indonesia dan Peta Bencana, kami berharap layanan notifikasi ini dapat menjadi sarana untuk membantu masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan non-pemerintah di Indonesia dalam menavigasi cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh musim hujan serta bencana alam lainnya,” katanya.
Sementara itu, Abdul Muhari, Ph.D - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kejadian bencana paling banyak di dunia.
"Di tahun ini, hingga Oktober telah terjadi 2.956 kejadian bencana. Menyikapi hal tersebut, dibutuhkan upaya kesiapsiagaan tidak hanya dari pemerintah, tapi juga dari masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa atau yang sering disebut Pentahelix," jelas dia.
Baca Juga: Ditanya Soal Akun Buzzer Jelang Pemilu 2024, Ini Respon Twitter
Setiap tahunnya, BNPB memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana di bulan April dan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang baru saja dilaksanakan bulan Oktober lalu. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menjaga komitmen bersama dalam mengurangi risiko bencana.