Dua Orang Diduga Mata-mata China Ditangkap, Disebut Ikut Campur Kasus Huawei

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 27 Oktober 2022 | 05:20 WIB
Dua Orang Diduga Mata-mata China Ditangkap, Disebut Ikut Campur Kasus Huawei
Logo Huawei. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua orang yang diduga mata-mata dari China, baru-baru ini ditangkap di AS karena diduga ikut campur dalam kasus investigasi terhadap Huawei.

Perusahaan telah ditetapkan sebagai ancaman keamanan nasional di masa lalu.

Departemen Kehakiman mengumumkan bahwa mereka telah menangkap dua lelaki yang diyakini bekerja untuk intelijen China.

Orang-orang ini tampaknya mencoba menghalangi penyelidikan AS terhadap raksasa teknologi China.

Baca Juga: Huawei Akan Luncurkan P50 Pocket S 2 November 2022, Diprediksi Hadir dengan Layar Lipat

Bagi mereka yang tidak sadar, perusahaan ditempatkan dalam daftar Entitas AS pada 2019 dan menghadapi sanksi lebih lanjut dalam beberapa bulan berikutnya.

Bahkan, terputus dari Google di awal dan kehilangan pemasok chip utamanya, TSMC pada tahun berikutnya.

Ilustrasi mata-mata atau agen rahasia. [Envato]
Ilustrasi mata-mata atau agen rahasia. [Envato]

Sejak itu, operasi smartphone Huawei menghadapi pukulan yang melumpuhkan, dengan peluncuran model smartphone terbaru dengan chipset Qualcomm kelas atas yang hanya menawarkan konektivitas 4G.

Dari menjadi pembuat smartphone papan atas, merek ini tidak lagi berada di dekat pemain top di pasar.

Dua mata-mata China yang ditangkap AS adalah Guochum He dan Zheng Wang.

Baca Juga: Tablet Huawei Matepad C5e Dirilis, Harga Rp 3 Jutaan dan Ini Spesifikasinya

Kedua orang ini dituduh bekerja sama dengan pemerintah China dan berusaha mencuri file dan informasi lain dari Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur New York.

Khususnya, file yang dicuri terkait dengan "penyelidikan kriminal federal yang sedang berlangsung dan penuntutan perusahaan telekomunikasi global (Perusahaan-1) yang berbasis di RRC (Republik Rakyat China) yang diyakini sebagai Huawei."

Dalam daftar tuduhan, keduanya didakwa menyuap 41.000 Dolar AS dalam bentuk Bitcoin kepada seorang pegawai pemerintah AS, yang mereka pikir bekerja untuk RRC.

Namun, pegawai pemerintah itu sebenarnya adalah agen ganda FBI, sebagaimana melansir laman Gizmochina, Kamis (27/10/2022).

Logo Huawei. (Shutterstock)
Logo Huawei. (Shutterstock)

Jadi sekarang, Wang menghadapi 20 tahun penjara sementara He mungkin menghadapi hukuman hampir dua kali lebih lama, sekitar 40 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI