Suara.com - Selain menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi bahkan ke sudut-sudut paling terpencil di Bumi, lebih dari 3.000 satelit yang membentuk jaringan Starlink memiliki potensi untuk melakukan lebih banyak lagi, seperti mengganti dua lusin satelit yang memberi daya pada Sistem Pemosisian Global.
SpaceX meneruskan gagasan itu, jadi tim peneliti mengambil jalan panjang untuk memanfaatkan Starlink sebagai alternatif GPS.
Meskipun ribuan satelit Starlink masing-masing mempertahankan posisi non-geostasioner di orbit rendah Bumi, dan satelit GPS mengikuti salah satu dari enam orbit berbeda yang mengelilingi planet dua kali setiap hari.
Keduanya memiliki fitur yang sama, yakni mereka memancarkan sinyal ke permukaan bumi.
Sinyal Starlink mengirimkan internet, sedangkan sinyal dari beberapa satelit GPS digunakan oleh perangkat navigasi untuk mengukur posisi persisnya di planet ini.
Todd Humphreys dan tim peneliti dari University of Texas di Laboratorium Radionavigasi Austin menyadari bahwa Starlink juga dapat berfungsi sebagai cadangan yang akurat dan andal untuk Sistem Pemosisian Global.
![Sekelompok satelit Starlink berhasil dipotret saat melintas di atas Kota Leiden, Belanda pada 24 Mei 2019. [AFP/Marco Langbroek]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/01/24450-starlink.jpg)
Tapi SpaceX akhirnya memutuskan bahwa itu bukan prioritas bagi perusahaan, dan berhenti bekerja sama dengan para peneliti.
Tim UT Austin hanya membutuhkan sinyal, yang tidak bisa disembunyikan oleh SpaceX.
Dilansir laman Gizmodo, Selasa (25/10/2022), mengubah Starlink menjadi sistem navigasi akan mudah dengan kerja sama SpaceX.
Baca Juga: Astronom Sebut Ribuan Satelit Elon Musk Mengorbit, Bisa Menabrak Pesawat
Tanpa itu, tim Humphreys membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk mencapai tujuan mereka.