Suara.com - CEO OnlyFans, Ami Gan mengkonfirmasi kalau konten dewasa atau porno bakal tetap di platformnya dalam lima tahun ke depan. Dengan itu kreator masih diperbolehkan untuk terus mencari keuntungan di OnlyFans.
Gan juga memastikan kalau pihaknya akan terus bekerja sama dengan pihak lain seperti regulator. Hal itu dilakukan sebagai upaya OnlyFans untuk memastikan konten dewasa hanya boleh dilihat oleh mereka yang benar-benar dilegalkan secara hukum.
Sebenarnya hubungan OnlyFans dengan kreator kontennya sempat mengalami tarik ulur. Tahun lalu misalnya, perusahaan mengumumkan bakal melarang konten dewasa di OnlyFans.
Hal itu dikarenakan mereka mendapatkan tekanan dari rekan perusahaan layanan keuangan sekaligus menjadi upaya OnlyFans memperoleh pendapatan dari luar.
Baca Juga: Cerita Korban Deepfake: Mereka Menggunakan Wajah Saya dalam Video Porno
Tapi seminggu kemudian, keputusan itu dibatalkan setelah banyak diprotes pengguna, seperti dilansir dari Techcrunch, Senin (24/10/2022).
Di saat yang sama OnlyFans juga telah berupaya untuk membuat platformnya tak sekadar untuk konten NFSW (Not Safe For Work). Sebab platform itu juga menampung konten kategori lain seperti memasak atau fitness.
OnlyFans sendiri memperoleh keuntungan dengan sistem bagi hasil 80:20, yang mana kreator mendapatkan 80 persen sementara OnlyFans mengambil sisanya.
Per 2021, OnlyFans yang berbasis di Inggris ini memiliki 2,1 miliar kreator. Sementara fans aplikasi sudah mencapai 188 juta.
Adapun perolehan kreator OnlyFans mencapai 4 miliar Dolar AS atau Rp 62,4 triliun di tahun itu. Sedangkan aplikasi memperoleh keuntungan sebesar 433 juta Dolar AS atau Rp 6,7 triliun.
Baca Juga: Eks Bintang Porno Sasha Grey Jadi Pengisi Suara di Cyberpunk 2077