Virus tersebut masih menyebar sambil terus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan manusia, sehingga menjadi ancaman yang tak henti-hentinya bagi masyarakat dunia.
Selain vaksinasi, disarankan untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan ekstra untuk mencegah infeksi yang menyebar luas oleh virus SARS CoV-2.
"Pada saat melakukan penelitian dengan varian Omicron yang sangat menular, kami harus memastikan faktor keamanan yang sangat memadai," ujar Profesor Moriya Tsuji, Pusat Medis Irving Universitas Columbia.
Dalam penelitian ini, pengujian yang layak dapat dilakukan dengan ukuran maksimum kotak uji yang ditempatkan di lemari pengaman yang tidak bocor virus apa pun.
Hasilnya, dia menambahkan, dapat melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ion Plasmacluster secara resistan mengurangi virus SARS-CoV-2 (varian Omicron) di udara.
![Ilustrasi teknologi plasmacluster. [Sharp Electronics Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/23/21499-teknologi-plasmacluster.jpg)
Merupakan keyakinan kuat bagi kami jika penerapan teknologi Plasmacluster sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus pernapasan dapat memberikan harapan besar bagi masyarakat di masa depan.
Sedangkan Dr. Munemasa Mori, peneliti utama dan asisten profesor fakultas kedokteran, pusat pengembangan manusia di universitas Columbia New York, USA merupakan seorang ahli dalam pengobatan pernapasan dan penelitian sel induk.
Dr Mori beserta tim investigasinya telah memvalidasi efek teknologi Plasmacluster Sharp corporation pada sel induk saluran napas manusia dapat mengurangi sekresi lendir saluran napas kental, yang biasa ditemukan pada pasien asma.
Ini menunjuan bahwa teknologi Plasmacluster dapat membantu meringankan masalah pernapasan, yang berhubungan dengan kondisi saluran napas seperti asma.
Baca Juga: Pengertian Teknologi OIS Smartphone dan Cara Kerjanya
Sel epitel saluran napas melapisi permukaan luminal saluran pernapasan dari rongga hidung ke paru – paru.