Penelitian Ini Klaim Teknologi Plasmacluster Efektifitas Mengurangi SARS CoV-2 Varian Omicron dan Mengurangi Gejala Asma

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 12:59 WIB
Penelitian Ini Klaim Teknologi Plasmacluster Efektifitas Mengurangi SARS CoV-2 Varian Omicron dan Mengurangi Gejala Asma
Sharp Small Tower Air Purifier. [Sharp Electronics Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sharp Corporation melakukan pengujian terhadap teknologi Plasmacluster yang berhasil menunjukan efektifitasnya dalam mengurangi novel coronavirus yang melayang di udara dan mengurangi gejala asma di saluran napas manusia.

Studi ini dimulai pada April 2020 oleh Universitas Columbia tentang teknologi Sharp Plasmacluster.

Penelitian menyelidiki teknologi pengendalian infeksi yang efektif terhadap virus corona baru (SARS CoV-2).

Sharp menerima permintaan dibuat Universitas Columbia dan setuju untuk mendanai penelitian dan menyediakan peralatan uji yang diperlukan.

Baca Juga: Pengertian Teknologi OIS Smartphone dan Cara Kerjanya

Setelah itu, penelitian dilakukan secara independen oleh Universitas dilakukan Dr Moriya Tsuji, M.D., Ph.D. seorang Profesor Kedokteran di Divisi Penyakit Menular, Departemen Kedokteran di Pusat Medis Irving Universitas Columbia, bersama rekan-rekannya.

Berdasarkan penemuannya, paparan ion Plasmacluster ke virus di udara dari varian virus corona terbaru yaitu SARS-CoV-2 BA.1 selama 15 menit mampu menurunkan titer infeksi virus sebesar 99,3 persen.

Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)
Ilustrasi Covid-19 - Tingkat Keparahan Omicron BA.4 dan BA.5 (Freepik)

Dalam studi virus di udara ini, larutan yang sangat pekat dari varian Omicron BA.1, strain yang bermutasi dari virus corona baru (SARS-CoV-2), disemprotkan ke dalam kotak uji 102L.

Dalam bentuk aerosol, dilanjutkan dengan melepaskan ion Plasmacluster (kepadatan ion sekitar 25.000 pcs/cm3) untuk memverifikasi efektivitas pengurangan virus di udara.

Hasilnya menunjukkan penurunan drastis dari titer infeksi virus (pengurangan 99,3 persen setelah 15 menit paparan), menunjukkan bahwa teknologi Plasmacluster sangat efektif melawan varian Omicron di udara yang bermutasi dan sangat menular.

Baca Juga: Upaya Meta Kenalkan Metaverse di Indonesia

Sementara itu, sejak 2020, wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menyebar secara eksplosif ke seluruh dunia dan menjadi momok bagi umat manusia.

Virus tersebut masih menyebar sambil terus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan manusia, sehingga menjadi ancaman yang tak henti-hentinya bagi masyarakat dunia.

Selain vaksinasi, disarankan untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan ekstra untuk mencegah infeksi yang menyebar luas oleh virus SARS CoV-2.

"Pada saat melakukan penelitian dengan varian Omicron yang sangat menular, kami harus memastikan faktor keamanan yang sangat memadai," ujar Profesor Moriya Tsuji, Pusat Medis Irving Universitas Columbia.

Dalam penelitian ini, pengujian yang layak dapat dilakukan dengan ukuran maksimum kotak uji yang ditempatkan di lemari pengaman yang tidak bocor virus apa pun.

Hasilnya, dia menambahkan, dapat melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ion Plasmacluster secara resistan mengurangi virus SARS-CoV-2 (varian Omicron) di udara.

Ilustrasi teknologi plasmacluster. [Sharp Electronics Indonesia]
Ilustrasi teknologi plasmacluster. [Sharp Electronics Indonesia]

Merupakan keyakinan kuat bagi kami jika penerapan teknologi Plasmacluster sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus pernapasan dapat memberikan harapan besar bagi masyarakat di masa depan.

Sedangkan Dr. Munemasa Mori, peneliti utama dan asisten profesor fakultas kedokteran, pusat pengembangan manusia di universitas Columbia New York, USA merupakan seorang ahli dalam pengobatan pernapasan dan penelitian sel induk.

Dr Mori beserta tim investigasinya telah memvalidasi efek teknologi Plasmacluster Sharp corporation pada sel induk saluran napas manusia dapat mengurangi sekresi lendir saluran napas kental, yang biasa ditemukan pada pasien asma.

Ini menunjuan bahwa teknologi Plasmacluster dapat membantu meringankan masalah pernapasan, yang berhubungan dengan kondisi saluran napas seperti asma.

Sel epitel saluran napas melapisi permukaan luminal saluran pernapasan dari rongga hidung ke paru – paru.

Epitel saluran napas berperan penting dalam pembersihan lendir dengan mengeluarkan zat asing melalui sekresi lendir, dari sel – sel sekretori dan pemukulan searah sel – sel bersilia motil.

Desain penelitian menganalisa efek ion pada saluran pernapasan, penjelasan singkatnya sel induk pada jaringan saluran pernapasan manusia pertama kali diinduksi untuk berdiferensiasi menjadi sel epitel bersilia dan sekretori selama satu bulan.

Sejauh ini, termasuk demonstrasi ini, 13 lembaga pengujian di luar Jepang telah membuktikan efektivitasnya dalam menekan aksi zat berbahaya seperti bakteri Serratia di udara yang merupakan sumber infeksi yang didapat di rumah sakit (Dr. Melvin W. First, AS), influenza yang ditularkan melalui udara.

Virus (Institute Pasteur, Vietnam), dan efektivitas klinis dalam mengurangi risiko infeksi tuberkulosis di rumah sakit tuberkulosis (Pusat Nasional Tuberkulosis dan Penyakit Paru, Georgia).

Ilustrasi asma kambuh (unsplash.com)
Ilustrasi asma kambuh (unsplash.com)

Tidak hanya itu Plasmacluster pun telah diklarifikasi keampuhannya dalam menekan virus, jamur, dan bakteri (Profesor Gerhard Artmann, Jerman).

Menekan aktivitas zat berbahaya, termasuk alergen tungau, serta efektivitas klinis dalam mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak dengan asma dan pencegahan dan pengobatan dermatitis atopik pada tikus.

Dengan penemuan potensi efek baru dari teknologi Plasmacluster, yang dapat mengurangi gejala asma pada saluran pernapasan manusia, Sharp akan terus menunjukan kefektifan teknologi Plasmacluster secara aktif tidak hanya di Jepang tetapi juga secara internasional untuk memberikan kontribusi sosial lebih lanjut.

“Teknologi Plasmacluster tidak hanya dibenamkan pada produk penjermih udara namun juga pada AC, lemari Es, mesin cuci, hair dryer, dan sampai 2021 penjualannya sudah mencapai hingga 100 juta unit diseluruh dunia”, ungkap Yudha Eka Putra selaku Produk Manager Air Purifier & AC, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI