Ukiran Kuno Adegan Perang Asyur Terungkap di Gerbang Mashki Irak

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 24 Oktober 2022 | 07:45 WIB
Ukiran Kuno Adegan Perang Asyur Terungkap di Gerbang Mashki Irak
Gerbang Mashki di Iraq. [Zaid AL-OBEIDI / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para arkeolog di Irak utara telah membuat penemuan menarik, pahatan batu indah (ukiran kuno) yang berusia sekitar 2.700 tahun.

Ditemukan di Mosul oleh tim penggalian AS-Irak yang bekerja untuk merekonstruksi Gerbang Mashki kuno, yang dihancurkan oleh militan Negara Islam (IS) pada 2016.

Irak adalah rumah bagi beberapa kota paling kuno di dunia, termasuk Babel.

Tapi bertahun-tahun kekacauan telah melihat banyak situs arkeologi dijarah dan dirusak oleh militan dan aksi militer.

Baca Juga: Kuburan Massal Berusia 7.000 Tahun di Slovakia, Diprediksi Tempat Pengorbanan Manusia, Hii Ngeri...

Delapan relief marmer menunjukkan adegan perang yang dipahat dengan halus, tanaman anggur dan pohon palem.

Mereka berasal dari Raja Asyur Sennacherib, yang memerintah kota kuno Niniwe dari 705 hingga 681 SM, kata Badan Purbakala dan Warisan Negara Irak, dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh AFP dilansir laman BBC, Senin (24/10/2022).

Gerbang Mashki di Iraq. [Zaid AL-OBEIDI / AFP]
Gerbang Mashki di Iraq. [Zaid AL-OBEIDI / AFP]

Raja yang kuat itu dikenal karena kampanye militernya, termasuk melawan Babel, dan perluasan Niniwe yang luas.

"Peninggalan itu diyakini pernah menghiasi istananya dan kemudian dipindahkan ke Gerbang Mashki," kata Fadel Mohammed Khodr, kepala tim arkeologi Irak kepada AFP.

Gerbang Mashki adalah salah satu yang terbesar di Niniwe dan merupakan ikon ukuran dan kekuatan kota.

Baca Juga: Misteri Kerangka Era Romawi Akhir Terungkap,

Gerbang itu dibangun kembali pada 1970-an, tetapi dihancurkan dengan buldoser oleh militan ISIS pada 2016.

Kelompok militan itu mengobrak-abrik dan menghancurkan beberapa situs kuno yang sudah ada sebelum Islam di Irak, mencela mereka sebagai simbol "penyembahan berhala".

Fadel Mohammed Khodr mengatakan bahwa ketika lempengan marmer diposisikan di pintu gerbang, mereka sebagian terkubur.

Bagian bawah tanah dilestarikan dan memiliki ukiran yang terlihat, apa pun yang ada di atas tanah tersapu halus selama berabad-abad.

Tim penggalian, yang terdiri dari para ahli dari Universitas Mosul Irak dan Universitas Pennsylvania Amerika Serikat, bekerja untuk memulihkan situs Gerbang Mashki seperti sebelum ISIS membuldosernya.

Lebih dari 10.000 situs arkeologi telah ditemukan di Irak.

Gerbang Mashki di Iraq. [Zaid AL-OBEIDI / AFP]
Gerbang Mashki di Iraq. [Zaid AL-OBEIDI / AFP]

Tetangga Suriah juga merupakan rumah bagi reruntuhan yang berharga, termasuk situs kota kuno Palmyra, di mana Kuil Bel yang megah dihancurkan oleh ISIS pada 2015.

Namun bukan hanya militan, pengacau dan penyelundup yang merusak situs arkeologi di Irak.

Pasukan AS dan sekutunya merusak reruntuhan Babel ketika situs rapuh itu digunakan sebagai kamp tentara setelah AS menginvasi Irak pada 2003.

Sebuah laporan pada 2009 oleh Unesco, badan kebudayaan PBB, menemukan pasukan dan kontraktor mereka "menyebabkan kerusakan besar pada kota dengan menggali, memotong, menggores, dan meratakan".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI