Pasar Ponsel Global Diprediksi Tetap Lesu hingga 2023

Minggu, 23 Oktober 2022 | 11:24 WIB
Pasar Ponsel Global Diprediksi Tetap Lesu hingga 2023
Ilustrasi smartphone. [Gerd Altmann/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Murata Manufacturing, perusahaan pembuat komponen iPhone, meyakini kalau penjualan ponsel global bakal terus turun hingga 2023 nanti.

Sebelumnya di tahun 2021 mereka memprediksi kalau 1,36 miliar unit ponsel bakal terjual.

Tetapi perkiraan itu berubah, yang mana pada 2022 ini penjualan ponsel bisa kurang dari 1,2 miliar unit.

Murata mengatakan kalau faktor utama lesunya pasar ponsel karena menurunnya permintaan di China.

Baca Juga: Alasan ZTE Kembali Rilis Ponselnya ke Indonesia

Mereka percaya kalau permintaan China untuk ponsel bisa bangkit apabila lockdown Covid-19 di kota-kota besar selesai.

Tetapi sebaliknya, konsumen dinilai tidak akan mengeluarkan biaya lebih banyak untuk ponsel, kecuali untuk model kelas flagship seperti iPhone 14 Pro atau iPhone 14 Pro Max.

iphone 14 pro (Apple)
iphone 14 pro (Apple)

"Konsumen mungkin bersedia membeli ponsel baru, bahkan dengan upgrade kecil jika ekonomi berada dalam kondisi yang lebih baik," kata Presiden Murata, Norio Nakajima, dilansir dari Apple Insider, Minggu (23/10/2022).

"Apa yang saya khawatirkan akan terjadi adalah smartphone menjadi komoditas lebih lanjut dan orang-orang akan menunggu lebih lama sebelum melakukan upgrade," lanjut dia.

Meskipun permintaan konsumen menurun, Apple masih mengumpulkan 80 persen dari semua keuntungan di industri.

Baca Juga: IDC: Oppo Salip Samsung, Kini Kuasai Pasar Ponsel Indonesia di Q2 2022

Pendapatan perusahaan tumbuh 3 persen year-on-year (YoY), dengan posisi tertinggi kedua dengan persentase 16 persen untuk pengiriman smartphone.

Secara keseluruhan, pendapatan smartphone global turun 2 persen secara YoY dan 15 persen untuk quarter-to-quarter (QoQ) menjadi 95,8 miliar Dolar AS pada kuartal fiskal kedua tahun 2022.

Namun, laba global tumbuh 6 persen YoY menjadi 13,1 miliar Dolar AS dalam jangka waktu yang sama.

Itu artinya, ponsel kelas flagship setidaknya mempertahankan kecepatan penjualan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI