Suara.com - Apple Watch adalah perangkat yang telah dikreditkan dengan menyelamatkan nyawa beberapa orang. Dimana perangkat tersebut dapat menelepon layanan darurat ketika tidak dapat mengakses telepon mereka. Sebagaimana dilansir dari Gadgets360, Minggu (23/10/2022), smartwatch tersebut juga telah membantu banyak pengguna mendeteksi kelainan tertentu pada kesehatan mereka menggunakan sensor yang memantau parameter seperti EKG dan tingkat detak jantung.
Dalam sebuah laporan terbaru, Apple Watch telah dikreditkan dengan menyelamatkan nyawa seorang gadis berusia 12 tahun di AS dengan kanker, yang mampu mencari pengobatan tepat waktu.
Menurut sebuah laporan oleh Detroit Hour, Apple Watch milik Imani Miles yang berusia 12 tahun terus memancarkan peringatan tentang detak jantung yang sangat tinggi. Peringatan tentang detak jantung yang sangat tinggi tersebut dilihat juga oleh sang ibu Jessica Kitchen.
Miles dibawa ke rumah sakit untuk operasi usus buntu. Selama operasi, para dokter juga menemukan tumor neuroendokrin pada usus buntunya, sesuai laporan, suatu kondisi yang tidak umum di antara anak-anak.
Baca Juga: Resmi! Inilah Jadwal Pre Order iPhone 14 di iBox Indonesia, Cek Harganya Sekarang
Kitchen mengatakan kepada publikasi bahwa dia mungkin akan membawa anaknya ke dokter setelah beberapa hari, karena dia tidak diberitahu oleh arloji.
"Jika dia tidak memiliki jam tangan itu, itu bisa menjadi jauh lebih buruk," kata Kitchen.
Namun laporan tersebut tidak menentukan model Apple Watch mana yang digunakan anak tersebut.
Sementara tumor diangkat oleh dokter, kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh anak berusia 12 tahun, yang berarti dia harus menjalani operasi lebih lanjut. Sesuai laporan, operasi Miles di Rumah Sakit Anak C.S. Mott berhasil, dan dia pulih di rumah.
Sebelumnya, pada tahun 2020, Apple Watch memberi tahu seorang anak berusia 25 tahun, bahwa detak jantung istirahatnya luar biasa tinggi pada 210 detak per menit. Hal ini memungkinkan dia untuk mengunjungi dokter, yang memberitahunya bahwa dia memerlukan ablasi atrium untuk memperbaiki atrial flutter.
Baca Juga: Apple Perlahan Mengejar Samsung saat Pasar Smartphone Global Lesu