Bulan Perlahan-lahan Menjauh dari Bumi selama 2,5 Miliar Tahun Terakhir

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 18 Oktober 2022 | 07:05 WIB
Bulan Perlahan-lahan Menjauh dari Bumi selama 2,5 Miliar Tahun Terakhir
Bumi dan Bulan. [Unsplash/NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Interval yang lebih gelap terdiri dari jenis batuan yang lebih lembut yang lebih rentan terhadap erosi.

Pengamatan lebih dekat pada singkapan mengungkapkan adanya variasi skala kecil yang lebih teratur.

Permukaan batu, yang telah dipoles oleh air sungai musiman yang mengalir melalui ngarai, mengungkap pola lapisan putih, kemerahan, dan abu-abu kebiruan yang berselang-seling.

Pada 1972, ahli geologi Australia A.F. Trendall mengajukan pertanyaan tentang asal mula berbagai skala siklus, pola berulang yang terlihat di lapisan batuan purba ini.

Dia menyarankan bahwa pola mungkin terkait dengan variasi masa lalu dalam iklim yang disebabkan oleh apa yang disebut "siklus Milankovitch."

Orbit Bumi. [NASA]
Orbit Bumi. [NASA]

Perubahan iklim siklis

Siklus Milankovitch menggambarkan bagaimana perubahan periodik dalam bentuk orbit Bumi dan orientasi porosnya, mempengaruhi distribusi sinar Matahari yang diterima oleh Bumi selama rentang tahun.

Saat ini, siklus Milankovitch yang dominan berubah setiap 400.000 tahun, 100.000 tahun, 41.000 tahun, dan 21.000 tahun.

Variasi ini memberikan kontrol yang kuat pada iklim kita selama periode waktu yang lama.

Baca Juga: Infinix Zero 20 vs Oppo A77s, Duel HP Terbaru di Bulan Oktober

Contoh utama pengaruh pemaksaan iklim Milankovitch di masa lalu adalah terjadinya periode dingin yang ekstrem atau hangat, serta kondisi iklim regional yang lebih basah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI