LPR ke depannya juga diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kendaraan dan umur kendaraan.
Dengan kemampuan mendeteksi plat nomor kendaraan yang sistematis, banyak hal yang bisa dilakukan seperti, analisa trafik, perencanaan penempatan kantong parkir, dan juga tentunya untuk penegakan kebijakan lalu lintas, yakni sistem ERP dan ganjil genap.
Dengan penempatan perangkat edge computing di dekat CCTV, algoritma AI dalam menterjemahkan data eksternal akan lebih cepat diproses.
Seiring waktu, algortima di perangkat tersebut harus senantiasa menyesuaikan dengan dinamika data dari CCTV.
Sehingga untuk kebutuhan ini, koneksi 5G yang andal dari sisi latency dan bandwidth antara edge computing dengan server pemodelan, yang biasanya ditempatkan secara terpusat, menjadi jawabannya.
![Ilustrasi Jaringan 5G. [Torstensimon/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/12/64131-jaringan-5g.jpg)
Selain itu, dengan kemampuan network slicing yang ada pada teknologi 5G, perangkat edge computing dapat dimanfaatkan untuk keperluan layanan lain di luar LPR.
Misalnya untuk keperluan deteksi kecepatan, muatan kendaraan, tingkat polusi udara, dan lain sebagainya.
”PT JIP sangat menyambut baik kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam mewujudkan ‘Kota Jakarta yang Cerdas’ dengan lebih efisien dan efektif," kata Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), Araf Anbiya
Dia menambahkan, ke depannya JIP akan terus mendorong terobosan penguatan ekosistem layanan berbasis teknologi 5G untuk di berbagai sektor, industri, korporasi, maupun institusi pemerintahan, termasuk pengembangan smart city.
Baca Juga: XL Satu Gandeng Catchplay+, Bisa Nonton Film Blockbuster di Rumah
Penelitian dan pengembangan 5G use case berbasis artificial intelligent (AI) dan internet of things (IoT) merupakan salah satu langkah awal.