Kanye West Beli Platform Media Sosial Parler, Buntut dari Diblokir Twitter dan Instagram

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 18 Oktober 2022 | 05:06 WIB
Kanye West Beli Platform Media Sosial Parler, Buntut dari Diblokir Twitter dan Instagram
Penyanyi asil Amerika Serikat, Kanye West. [Saul Loeb/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanye West, musisi yang sekarang secara resmi dikenal sebagai Ye, membeli Parler, platform media sosial yang bergaya sebagai alternatif “kebebasan berbicara” selain Twitter.

Akuisisi tersebut diumumkan oleh Parler dalam siaran pers, yang mengatakan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan dengan Ye, yang diharapkan akan ditutup akhir tahun ini.

"Di dunia di mana opini konservatif dianggap kontroversial, kami harus memastikan bahwa kami memiliki hak untuk mengekspresikan diri secara bebas," kata Ye dalam sebuah pernyataan pers.

Parlement Technologies, perusahaan induk Parler, mengatakan akuisisi tersebut akan membantu menciptakan “ekosistem yang tidak dapat dibatalkan di mana semua suara diterima.”

CEO Parlement Technologies George Farmer berkata, kesepakatan itu akan mengubah dunia, dan mengubah cara berpikir dunia tentang kebebasan berbicara.

Khususnya, George Farmer adalah suami dari influencer konservatif dan komentator untuk outlet sayap kanan Candace Owens, yang tampaknya menjadi dekat dengan Ye baru-baru ini.

Dilansir laman The Verge, Selasa (18/10/2022), TMZ melaporkan keduanya dalam pembicaraan terus-menerus dan mengatakan teman-temannya percaya dia memengaruhinya.

“Kamu membuat langkah terobosan ke ruang media kebebasan berbicara dan tidak perlu takut dikeluarkan dari media sosial lagi. Sekali lagi, Ye membuktikan bahwa dia selangkah lebih maju dari narasi media warisan. Parlement akan merasa terhormat untuk membantunya mencapai tujuannya,” ujar George Farmer.

Penekanan Parler pada kebebasan berbicara telah menjadikannya penangkal petir bagi para ahli teori konspirasi sayap kanan.

Baca Juga: Fitur Mention Twitter Bakal Dibatasi

Platform tersebut dituduh membantu perusuh merencanakan dan mengoordinasikan penyerbuan gedung Capitol yang terjadi pada 6 Januari 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI