Sebanyak 13 Tewas Akibat Bencana Sepekan Kemarin, BNPB: Musim Sedang Tak Normal

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2022 | 19:30 WIB
Sebanyak 13 Tewas Akibat Bencana Sepekan Kemarin, BNPB: Musim Sedang Tak Normal
BNPB, pada Senin (17/10/2022), mengatakan 13 orang tewas akibat bencana sepekan kemarin di Indonesia. Foto: Tangkapan layar sejumlah petugas mengevakuasi jasad korban banjir Bogor Adzra Nabila (20) di Kali Banjir Kanal Barat, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (16/10/2022). ANTARA/Instagram/kansar_jakarta/Abdu Faisal
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada menghadapi potensi bencana hidrometeorologi sepanjang tahun mengingat kejadiannya kini tidak mengenal musim.

BNPB juga mengatakan bahwa bencana selama sepekan terakhir telah menyebabkan 13 orang tewas dan 10 orang luka-luka, demikian dilansir dari Antara.

"Sekarang musim-musim ini tidak normal lagi, kadang Agustus yang seharusnya kemarau kita masih hujan, bahkan intensitasnya tinggi," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara Disaster Briefing, Senin (17/10/2022).

Abdul lebih lanjut menekankan bahwa dengan musim yang tak normal dan cuaca yang berubah-ubah, masyarakat harus terus diingatkan akan potensi bencana alam.

Baca Juga: Hujan Sejak Kemarin Sebabkan Banjir Parah di Malang Selatan, Ketinggian Capai 1,5 Meter

"Sehingga kita harus menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan catatan historis seperti ini, tidak ada waktu untuk kita dalam satu tahun itu untuk tidak waspada bencana hidrometeorologi basah," kata Abdul.

BNPB mencatat pada periode 10-16 Oktober 2022 terdapat 76 kejadian bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Semua kejadian tersebut masuk dalam kategori bencana hidrometeorologi basah.

Dalam sepekan terakhir, banjir menjadi salah satu bencana yang banyak terjadi di Indonesia dengan tercatat 36 kejadian. Terjadi pula 23 kejadian cuaca ekstrem seperti puting beliung dan 17 kejadian longsor.

Puluhan kejadian dalam sepekan itu mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 10 orang luka-luka. Total terdapat sekitar 70.800 orang yang terdampak kejadian bencana dalam sepekan terakhir.

"Menjadi kewaspadaan kita bersama karena dengan tingginya intensitas hujan, daerah-daerah yang sebelumnya mungkin bukan daerah rawan banjir dan rawan longsor, tapi karena saking tingginya intensitas hujan, tanah yang kita anggap cukup kuat ternyata tidak terlalu kuat menampung debit air," wanti-wanti Abdul.

Baca Juga: Hujan Lebat Diprediksi Berlanjut, Australia Kerahkan Militer untuk Atasi Dampak Banjir di Victoria

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI