Tips Bagaimana Teknologi Melindungi Kesehatan Mental di Era Media Sosial

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 13 Oktober 2022 | 09:05 WIB
Tips Bagaimana Teknologi Melindungi Kesehatan Mental di Era Media Sosial
Ilustrasi media sosial. (Pexels/Magnus Mueller)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain membawa banyak manfaat bagi orang-orang secara global, media sosial memiliki sisi negatif dari menimbulkan kecemasan, ketakutan akan kehilangan, cyberbullying atau stres, hingga komplikasi lainnya.

Pakar Kaspersky membagikan kiat mereka tentang bagaimana teknologi dapat membantu pengguna mengurangi stres online serta melindungi diri mereka sendiri.

1. Batasi berbagi berlebihan

Di era baru media sosial, opsi teraman adalah memperhatikan apa yang kamu bagikan secara online.

Baca Juga: 6 Hal yang Sebaiknya Tidak Dibagikan ke Media Sosial, Demi Dirimu Sendiri

Berbagi secara berlebihan dapat membuat kamu lebih rentan terhadap kritik dari orang lain, yang dapat memperburuk kecemasan.

Alasan lainnya adalah untuk melindungi data pribadi dari orang asing. Misalnya, pengguna dapat secara tidak sengaja meninggalkan detail tiket penerbangan atau data lain seperti alamat pribadi di foto liburan yang bagus.

Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Pexel/Pixabay]
Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Pexel/Pixabay]

2. Pelajari cara menghadapi komentar ekstrem

Sayangnya, hampir tak terhindarkan kamu akan menghadapi pengganggu atau pembenci jika memosting banyak konten online.

Situasinya bisa menjadi sangat sulit jika kalangan anak-anak yang harus menghadapinya.

Baca Juga: Tiktok Luncurkan Portal Pusat Kesehatan Digital dan Survei Kesejahteraan Mental

Wawasan ahli mendesak orang untuk tidak menanggapi komentar buruk atau menyakitkan ke dalam hati, menjadi kesal, atau yang bahkan hingga menyerah pada impian mereka.

Penting untuk diketahui bahwa troll atau agresor mencari reaksi karena tujuan utama mereka adalah untuk menyakiti atau memprovokasi emosi.

Semakin banyak perhatian yang diterima agresor, semakin mereka akan terus menulis postingan negatif.

Untuk menghadapi pengganggu tanpa membahayakan kesehatan mental sendiri, adalah praktik yang baik untuk mengajari anak-anak cara menangani komentar negatif.

Misalnya, mengabaikan postingan troll, menghapus komentar negatif, atau melaporkan penghinaan. Mungkin juga ide yang baik untuk menonaktifkan komentar.

Bantuan tambahan bisa berupa istirahat sejenak dan detoks digital untuk menjauhkan diri dari jejaring sosial, sehingga kamu dapat bersantai dan fokus pada diri sendiri.

Ilustrasi hate speech. (Shutterstock)
Ilustrasi hate speech. (Shutterstock)

Kaspersky telah meluncurkan ruang CyberSpa digital, untuk membantu orang mengalihkan perhatian dari kekhawatiran dan mengambil napas yang menenangkan saat perlu memfokuskan diri kembali.

3. Jadikan akun sosial pribadi (private)

Untuk mengurangi risiko bertemu pembenci atau berbagi informasi sensitif, pertahanan yang baik adalah dengan meningkatkan tingkat privasi akun.

Berbagai jejaring sosial memiliki pengaturan privasi yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI