Para Ahli Prediksi Elon Musk Bakal Bikin Twitter seperti WeChat

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 13 Oktober 2022 | 05:10 WIB
Para Ahli Prediksi Elon Musk Bakal Bikin Twitter seperti WeChat
Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk. [AFP/Jim Watson]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekarang setelah Elon Musk berubah pikiran, orang terkaya di dunia itu ingin menutup pembelian Twitter-nya dengan harga penawaran aslinya sebesar 44 miliar Dolar AS atau 54,20 dolar AS per saham.

Awalnya, Elon Musk ingin Twitter membuktikan bahwa tidak lebih dari 5 persen pelanggannya adalah bot dan mengancam akan mundur jika mereka tidak melakukannya.

Dilansir laman Phone Arena mengutip ABC News, Kamis (13/10/2022), berbicara dengan beberapa ahli untuk membahas perubahan apa yang mungkin terjadi pada platform media sosial, setelah Elon Musk menyelesaikan transaksi.

Ada dua cara untuk melihat perubahan yang bisa dilihat. Dalam jangka pendek dan menengah, Elon Musk dapat melembagakan beberapa perubahan yang disukai beberapa orang dan yang dibenci orang lain.

Dalam jangka panjang, ABC News mengatakan bahwa para ahli percaya bahwa Twitter dapat dikenali dengan biaya berlangganan yang dibebankan kepada pengguna.

Layanan baru akan tersedia termasuk layanan yang memungkinkan transfer pembayaran antar pelanggan dan layanan lain yang memungkinkan anggota Twitter melakukan reservasi perjalanan melalui platform.

Aplikasi WeChat. [Shutterstock]
Aplikasi WeChat. [Shutterstock]

Elon Musk telah membuat komentar yang diyakini beberapa orang mengungkapkan niatnya untuk mengubah Twitter menjadi aplikasi WeChat lain.

WeChat sangat populer di China berkat kemampuannya bertindak sebagai aplikasi perpesanan, platform tempat pengguna dapat berbagi media dan melakukan pembayaran, dan aplikasi tempat pengguna dapat membeli produk dan melakukan reservasi.

Selama kuartal keempat (Q4) 2021, aplikasi ini memiliki 1,27 miliar pengguna aktif bulanan.

Baca Juga: 6 Cara Bikin Akun Twitter Kamu Aman dan Terlindungi dari Serangan Phising

Sementara Twitter saat ini melarang ujaran kebencian, pelecehan, dan kekerasan grafis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI