Suara.com - Tiktok meluncurkan Pusat Kesehatan Digital serta kampanye #SeeingTheUnseen, Rabu (12/10/2022). Adapun Pusat Kesehatan Digital merupakan sebuah portal yang berisi informasi dan sumber daya TikTok terkait kesehatan mental dan kesejahteraan digital. Dalam kesempatan tersebut, Tiktok juga meluncurkan Survei Kesejahteraan Mental bersama YouGov.
Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia Faris Mufid mengatakan meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk membangun sistem pendukung yang baik bagi kesehatan mental, masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menormalisasi pembahasan tentang kesehatan mental serta memahami cara penanganannya.
"Melalui Pusat Kesehatan Digital, TikTok ingin menyediakan para pengguna dengan wadah, sarana, dan sumber daya untuk mendukung terciptanya diskusi yang sehat mengenai kesehatan mental. Kami harap TikTok dapat terus menjadi tempat yang aman dan nyaman di mana diskusi penting tentang kesehatan mental dapat berkembang, menghibur, dan menginspirasi pengguna satu sama lain," ujar Faris Mufid dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (12/10/2022).
Dari hasil temuan survei YouGov, diketahui bahwa lebih dari 70% responden di Indonesia mulai merasa nyaman untuk berbicara tentang kesehatan mental, di mana 57% memilih untuk bercerita ke keluarga, 52% ke tenaga profesional seperti psikolog, dan 40% ke teman dekat.
![Tiktok meluncurkan Pusat Kesehatan Digital [Tiktok]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/12/41567-tiktok-meluncurkan-pusat-kesehatan-digital.jpg)
Meski demikian, dua dari empat responden masih khawatir akan potensi dampak negatif dari berbicara mengenai kondisi kesehatan mental mereka, baik dampak negatif seperti penolakan atau penghakiman dari keluarga dan teman dekat, maupun konsekuensi di tempat kerja.
Lebih lanjut, satu dari empat responden (28%) di Indonesia merasa terbantu apabila mereka dapat mengakses sumber daya dan sarana seputar kesehatan mental yang bersifat bebas biaya di platform media sosial yang mereka gunakan. 26% responden pun merasa lebih terinspirasi dan nyaman untuk berbicara mengenai masalah kesehatan mental jika ada pengguna lain yang juga berbagi pengalaman serupa di media sosial.
Faris menuturkan dari hasil temuan tersebut, TikTok meluncurkan Pusat Kesehatan Digital untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan ramah bagi komunitas dan masyarakat Indonesia,
Faris menjelaskan, di dalam Pusat Kesehatan Digital, pengguna dapat mengakses layanan bantuan, menikmati berbagai video interaktif seputar kesehatan mental hasil kolaborasi TikTok bersama para mitra, kreator, dan pakar kesehatan mental, sekaligus tips atau inspirasi seputar topik kesehatan mental melalui konten livestream dari sejumlah kreator, seperti Ananza Prili, Analisa Widyaningrum, Fardi Yandi, dan kreator lainnya.
Tak hanya itu, kata Faris peluncuran survei kesejahteraan mental, Pusat Kesehatan Digital, dan kampanye #SeeingTheUnseen merupakan wujud komitmen TikTok untuk menyediakan ruang yang lebih aman bagi percakapan kesehatan mental.
"Di Indonesia, tagar #KesehatanMental juga tersedia bagi komunitas dan masyarakat untuk bersama meningkatkan kesadaran terkait isu kesehatan mental serta mendorong satu sama lain untuk berbagi cerita dan pengalamannya yang berkaitan dengan kesehatan mental di TikTok," papar Faris.
Baca Juga: Alasan Kenapa Tiktok Jadi Aplikasi Paling Populer di Tahun 2022
Seluruh inisiatif yang dilakukan kata Faris dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, diharapkan dapat memperkuat upaya perlindungan TikTok yang sudah ada untuk mendukung kesehatan mental pengguna, termasuk Panduan Kesejahteraan TikTok yang dirancang dan didiskusikan bersama para ahli.