Suara.com - Perusahaan label rekaman dan manajemen artis Trinity Optima Production (TOP), pada Rabu (12/10/2022) mengumumkan ikut berinvestasi di tim esports GPX (Generation of Power and Xtraordinary).
TOP berinvestasi di GPX, yang berada di bawah naungan PT Generasi Tangguh Luar Biasa, melalui salah satu unit bisnisnya, Trinity Optima Plus atau TOP+.
GPX tidak hanya akan menjadi tim esports, tetapi juga merangkap perusahaan talent management serta entertainment. Pendiri GPX merupakan mantan pro player Mobile Legends Professional League, yakni Eko Julianto alias Oura, Yurino Putra Angkawijaya aka Donkey, dan Steven Kurniawan alias Marsha.
CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho mengatakan, perusahaannya tengah mengarah ke sebuah transformasi, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem hiburan komprehensif di Indonesia.
Baca Juga: Atlet Piala Presiden Esports 2022 Jalani Tes Kesehatan
“Guna menuju ke arah itu, kami ingin masuk ke beragam sektor yang strategis dan tentunya punya value jangka panjang, salah satunya industri esports," kata Yonathan.
Direktur TOP+ Dwi Santoso mengatakan keahlian perusahaan turut disumbangkan untuk membesarkan GPX dan komunitasnya.
“Core bisnis dan keahlian kami ada pada artist management. Nah, di sini kami berkesempatan untuk membantu GPX secara operasional dan manajemen. Misalnya saat melakukan rekrutmen pemain dan talent, pengelolaan perusahaan, sampai aspek legal dan good governance practice," beber Dwi.
Lebih lanjut ia mengungkapkan ada rencana untuk mengggelar event talent hunt dan juga turnamen berbasis komunitas yang menarget setidaknya 50 tim peserta dari seluruh Indonesia.
TOP+ juga terlibat dalam pencarian sponsor dan supervisi produksi program baru di kanal YouTube GPX yang berjudul “The Founders”. Bersama ketiga founders sebagai host, program ini mengundang bintang tamu baik dari dunia esports maupun entertainment.
Baca Juga: Aldean Tegar Dirumorkan Pindah ke GPX
Episode perdana yang mengundang eks pro player EVOS Legends, yakni Wann, Rekt, dan Luminaire yang bersama Oura dan Donkey menjuarai turnamen dunia M1 World Championship bahkan menduduki trending nomor satu hanya dalam waktu 19 jam sejak diunggah.
Selain itu, Dwi juga menyebut, potensi bisnis esports sangat luas dan tidak terbatas pada kompetisi.
“Selama ini mungkin yang terlihat dari esports adalah ketika ada kompetisi dan figur para roster dan banyak brand fokus ke sana. Padahal, kalau dikupas lebih dalam, industri ini menawarkan banyak area yang bisa digarap dan dimaksimalkan untuk penguatan ekosistem. TOP+ melihat prospek industri ini masih sangat bagus dan menjanjikan,” beber Dwi.
Ia memaparkan, pendapatan dari esports saat ini terbagi ke dalam beberapa segmen, antara lain sponsor, iklan, merchandise, streaming, hak siar, dan publikasi.
CEO GPX, Eko Julianto menyampaikan apresiasinya kepada TOP+ atas investasi stategis ini.
“Saat ini dari founders posisinya juga masih merintis, maka kolaborasi strategis yang tepat dengan bisnis berpengalaman seperti TOP tentunya berperan penting dalam manajemen klub. Ke depan, harapannya tim GPX bisa semakin profesional dalam mengelola bisnis internal dan eksternal juga, tidak hanya sebagai pemain,” ucap Oura.