Google Buka Pusat Data Pertama di Jepang pada 2023

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 09:52 WIB
Google Buka Pusat Data Pertama di Jepang pada 2023
Logo Google. [Rajeshwar Bachu/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Google akan membuka pusat data di Jepang tahun depan. Ini adalah pertama kalinya Google membangun pusat data baru di Asia sejak 2013.

CEO Google, Sundar Pichai baru-baru ini mengumumkan kunjungan ke Jepang di blognya, sebagaimana melansir laman Gizchina, Rabu (12/10/2022).

Dia secara resmi mengungkapkan bahwa perusahaan akan membuka pusat data pertamanya di Prefektur Chiba, Jepang, pada 2023.

Google sebelumnya mengatakan akan menginvestasikan 730 juta Dolar AS pada tahun depan untuk memperluas infrastruktur Jepangnya.

Baca Juga: Google Umumkan Harga Smartwatch Pixel Watch Tali Logam, Segini Harganya

Pusat data merupakan bagian integral dari rencana ini.

Jepang akan menjadi kawasan Asia ketiga yang memiliki pusat data Google setelah Taiwan dan Singapura.

Ilustrasi pusat data atau data center. [Shutterstock]
Ilustrasi pusat data atau data center. [Shutterstock]

Layanan utama Google di Korea Selatan, seperti Play Store, YouTube, dan Gmail, dikirimkan melalui server asing.

Ini menggunakan pusat data LG U+ yang disewa untuk menyediakan layanan cloud. Google telah dikritik karena tidak membangun pusat data di Korea Selatan untuk menghindari pajak besar dari pemerintah Korea Selatan.

Menurut perkiraan, Google menghasilkan triliunan won (lebih dari 700 juta Dolar AS) dalam penjualan di Korea Selatan.

Namun, perusahaan membayar kurang dari 10 miliar won pajak perusahaan karena tidak memiliki tempat usaha tetap di Korea Selatan, seperti pusat data.

Baca Juga: Google Hapus Aplikasi OG dari Play Store, Ikuti Jejak Apple

Beberapa hari yang lalu, CEO Google Sundar Pichai mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Nikkei bahwa Google berencana untuk menginvestasikan total 100 miliar yen di Jepang dalam empat tahun hingga 2024.

Sebagian dari dana ini akan digunakan untuk data pertama pusat dan kabel bawah laut di Jepang.

Dia mengklaim bahwa ketika ekonomi melambat, perusahaan akan mempercepat efisiensi operasional sambil terus berinvestasi di bisnis Asia Pasifik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI