Suara.com - Di era Smart City dan Internet of Things (IoT) terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara, penerapan teknologi IPv6 Enhanced kembali digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Momentum peralihan dari teknologi IPv4 ke IPv6 Enhanced, diharapkan menandai percepatan perkembangan aplikasi dan perangkat berbasis IPv6, yang mendukung lompatan-lompatan transformasi digital ke depan di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, melihat tren transformasi digital telah berlangsung dan akan meningkat secara eksponensial di berbagai sektor.
Oleh karena itu, tambahnya, perlu dukungan kuat dan melibatkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, APJII Dorong Penerapan Protokol IPv6
Mulai dari pemerintah, asosiasi industri, dan operator dalam gelaran konferensi IPv6 Switch On ini yang di inisiasi oleh ASIOTI (Asosiasi IoT Indonesia), dengan menampilkan demo live jaringan IOH (Indosat Ooredoo Hutchison) dan edukasi IPv6 enhance yang didukung oleh Huawei.
"Saya percaya inisiatif ini akan memberikan keyakinan kita untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan pada strategi transformasi digital yang lebih baik,” kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (11/10/2022).
Senada, Aju Widya Sari, Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo RI, menegaskan kesiapan infrastruktur TIK didukung dengan implementasi teknologi dan ekosistem yang mutakhir merupakan kunci kesuksesan transformasi digital.
"Saya juga mengapresiasi kepada ASIOTI (Asosisasi IoT Indonesia) demo live network dan edukasi IPv6 Enhanced didukung oleh IOH dan Huawei," ujarnya dalam ‘IPv6 Switch ON’ Summit.
Sementara itu, Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), menambahkan kesiapan ekosistem industri TIK merupakan syarat fundamental bagi transformasi digital.
Menurutnya, melek digital sekaligus user experience menjadi pendorong utama bagi layanan digital yang berdampak bagi akselerasi ekonomi digital.
"IOH dan Huawei yang telah memungkinkan kita semua menyaksikan secara langsung, bagaimana IPv6 Enhanced dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan keyakinan yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan konektivitas yang masif dan cerdas di masa kini dan masa yang akan datang,” ungkap dia.
Menurut Teguh Prasetya, Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), saat ini ekosistem industri telah siap dengan sejumlah perangkat IOT telah memenuhi standar IPv6 dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
"Infrastruktur TIK yang siap IPv6 akan menciptakan kesempatan lebih banyak dan masif untuk transformasi digital di masa mendatang," bebernya.
Sementara, Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), menegaskan bahwa penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi individu, korporasi dan sektor industri.
Dia menuturkan, konektivitas akan meluas dan masif melampaui populasi menuju perangkat-perangkat cerdas yang terhubung dengan internet.
"Teknologi menjadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran IPv6 Switch On sebagai momentum kesiapan ekosistem," ungkapnya.
Prof. Latif Ladid, Ketua IPv6 Enhanced (IPE), mengatakan bahwa adopsi IPv6 adalah tren global yang tidak bisa dihindari.
"Banyak negara yang mendorong pengembangan IPv6. IPv6 Enhanced adalah salah satu landasan utama yang akan membantu digitalisasi pada semua sektor industri dan mendorong perkembangan ekonomi digital.”
IPv6 tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pentingnya IPv6 semakin dipahami negara-negara di dunia, yang kemudian mendorong dirumuskannya kebijakan-kebijakan terkait.
Aliansi ETSI IPE yang aktif menyerukan pengembangan dan inovasi di bidang IPv6 ini telah memiliki lebih dari 90 anggota.
Pada 2021, IPE menjajaki kegunaan IPv6 Enhanced di teknologi 5G, cloud, dan pusat data.
Saat ini, ETSI telah mendirikan kelompok kerja IPE untuk melakukan riset terkait penguatan teknologi berbasis IPv6.
Diharapkan pemerintah Indonesia, operator, akademisi, pelaku industri OTT, pabrikan terminal dan pemangku kepentingan lainnya bergabung dalam kelompok kerja IPE untuk bersama-sama menuntun arah teknologi digital di masa depan.
Menurut Gustiansyah Wilson, Head of Core Planning & Engineering Indosat Ooredoo Hutchison, perkembangan dan permintaan pelanggan semakin meningkat dengan beragam layanan digital, perusahaan memberikan kepuasan pelanggan yang prima dengan didukung infrastruktur TIK yang handal.
"IPv6 Switch On summit ini menjadi momentum bersama mendukung dan mempersiapkan perkembangan kebutuhan ke depan yang semakin terkoneksi dan cerdas," terangnya.
Demoshow ini dapat memberikan gambaran peningkatan layanan digital yang semakin baik, yang kemudian dilanjutkan dengan tutorial kepada peserta terhadap IPv6 Enhanced.
Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy & Business, Huawei Indonesia, mengatakan bahwa tren konektivitas global dan dunia yang lebih cerdas terus berkembang.
"Transformasi digital mengalami berbagai lompatan dan menggerakkan mesin ekonomi global. Teknologi dan ekosistem menjadi penggerak utama pertumbuhan digital yang sukses," tuturnya.
Dalam hal ini, dia menambahkan, IPv6 Enhanced menjadi faktor kunci untuk memperkuat konektivitas, kecerdasan dan reliabilitas dari infrastruktur TIK untuk bisa menyajikan pengalaman layanan digital yang lebih baik.
Pada konferensi IPv6 Switch On ini, Huawei berkomitmen untuk siap mendukung implementasinya melalui teknologi yang dimiliki.
"Kami percaya bahwa momentum kolaborasi lintas pemangku kepentingan ini akan membawa manfaat bagi industri TIK Indonesia untuk mempercepat ekonomi digital di saat ini maupun di masa mendatang,” pungkas Mohamad Rosidi.