Suara.com - Samsung telah mengonfirmasi, kantornya di Ukraina telah diserang rudal Rusia.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada karyawan kami di Samsung Ukraina yang terluka. Beberapa jendela kantor rusak akibat dampak ledakan yang terjadi sejauh 150 meter," kata Samsung, dilansir dari Sammobile, Selasa (11/10/2022).
"Kami tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan karyawan kami dan akan terus memantau situasi dengan cermat," lanjut perusahaan asal Korea Selatan itu.
Baca Juga: Perdana, Sistem Operasi Tizen OS Segera Debut di Luar TV Samsung
Dilaporkan bahwa sebuah rudal Rusia telah mendarat tepat di sebuah bangunan di Kyiv, Ukraina.
Diketahui, bangunan itu juga menjadi kantor Research and Development (RnD) Samsung.
Bahkan, kantor itu diklaim sebagai kantor litbang terbesar perusahaan sekaligus menjadi kantor regional Samsung di Ukraina.
Foto ledakan itu disebar ke Twitter yang menunjukkan banyak debu dan asap di sekitar gedung.
Samsung adalah salah satu perusahaan global yang membatasi operasinya di Rusia akibat invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Cara Back Up Data di Ponsel atau Tablet Samsung Galaxy, Mudah dan Aman
Maret lalu, mereka mengumumkan telah berhenti menjual ponsel, chipset, dan produk lainnya di Rusia.
Ini merupakan keputusan berani karena Samsung menyumbang lebih dari 30 persen di pasar ponsel Rusia.
Bahkan, mereka juga menghentikan sementara operasi pabrik TV di Kaluga, sekitar Moskow.
Tetapi media Rusia mengabarkan kalau Samsung bakal melanjutkan pengiriman smartphone ke sana pada Oktober ini.
Sayang, Samsung menolak mengomentari laporan tersebut.