Suara.com - Peretas yang diyakini berbasis di Rusia, memaksa sekitar 14 situs web publik untuk bandara AS offline untuk sementara, pada Senin (10/10/2022).
Situs web LaGuardia, O'Hare, dan LAX termasuk di antara yang ditargetkan, dan sebagian besar kembali online.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa kontrol lalu lintas udara, komunikasi internal bandara, dan operasi penting lainnya tidak terpengaruh.
Tapi, pelancong yang mencari waktu menunggu lebih aman atau informasi lain yang mungkin bisa mengganggu kenyamanan perjalanan, menurut ABC News, dilansir laman Engadget, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga: Jika Ada Kebocoran Data di Face Recognition, KAI Harus Siap Terima Denda Puluhan Miliar
Seorang juru bicara LAX menegaskan bahwa tidak ada sistem bandara internal yang terganggu dan tidak ada gangguan operasional.
"Pada hari Senin 10 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00 terjadi insiden penolakan layanan yang berlangsung selama 15 menit yang mengakibatkan penundaan intermiten mengakses situs web bandara LaGuardia," kata juru bicara Otoritas Pelabuhan kepada ABC News.
"Sistem pertahanan keamanan siber Otoritas Pelabuhan melakukan tugasnya dengan mendeteksi insiden dengan cepat, mengatasi masalah dalam 15 menit, dan memungkinkan kami untuk memperingatkan orang lain dengan segera memberi tahu otoritas federal. Tidak ada dampak operasional pada fasilitas Otoritas Pelabuhan mana pun."
Insiden itu, yang dikatakan sebagai akibat dari serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS), telah disematkan pada kelompok peretas pro-Rusia Killnet.
Namun, para peretas tidak diyakini sebagai aktor pemerintah. Tidak ada bukti bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam insiden ini, kata seorang analis keamanan siber.
Baca Juga: Seorang Pengguna YouTube Kena Retas Versi Spyware, Waspada!
Baik Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur dan Administrasi Keamanan Transportasi sedang memantau situasi, lapor CNN.
CISA mencatat tidak ada kekhawatiran tentang gangguan operasional bandara.